Bupati Karo Akan 'Sulap' Tempat Sampah Menjadi Gedung Bernuansa Budaya

Sebarkan:

Untuk melakukan pembenahan di sektor parawisata Kota Berastagi Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi Kadis Parawisata Ir.Mulia Barus, Kabid LHK Hotman Brahmana dan Camat Berastagi Mirton Ketaren, Jumat (2/2/2018) sekira pukul 12.00 wib menyambangi lokasi tempat Bin Kontainer Sampah di pajak Buah Berastagi.

Kedatangan Bupati sengaja melihat lokasi Bin Kontainer Sampah tersebut, karena wilayah Berastagi adalah tempat objek wisata  yang merupakan barometer wajah wisata karo dan sebagai tolak ukur dalam kebersihan sekaligus penilaian bagi tamu-tamu yang berwisata ke Berastagi khususnya seputaran pajak buah.

Menurut Terkelin Brahmana, tidak pantas lagi tumpukan sampah dimasukkan ke Bin Kontainer Sampah terletak di depan pajak buah diatas tanah seluas ± 20x10 m2.

“Apabila tempat ini dibiarkan terus-menerus tanpa dilakukan perobahan atau dibiarkan begitu saja menumpuk, para touris atau tamu dari daerah lain  yang datang berkunjung kemudian melewati lokasi ini, maupun saat mau belanja di pajak buah  akan terasa mencium aroma bau  yang dikeluarkan dari tumpukan sampah tentunya akan menurunkan citra wisata kita. Oleh sebab itu, saya tugaskan kabid LHK (Lingkungan hidup kehutanan) Hotman Brahmana,buatkan kajian, agar lokasi sampah yang ada di depan bekas kantor camat berastagi , dialihkan penempatan Bin Kontainer sampahnya di Workshop Korpri Desa Guru Singa, jadi lokasi sekarang steril, tidak ada lagi pemandangan yang jorok, sehingga dampaknya mudah-mudahan udaranya semakin sejuk serta tidak ada lagi aroma yang tidak menyedapkan," terangnya.

Lebih rinci disampaikannya bahwa setelah lokasi Bin Kontainer Sampah pindah, ditekankannya agar Kadis parawisata kordinasi dengan dinas PU PR untuk buatkan gambar dan perencanaan agar lahan yang telah kosong tersebut dimanfaatkan pembangunan gedung dengan menggambarkan modernitas dalam bentuk arsitektur tradisional Nuansa Budaya Karo sekaligus menggambarkan kekayaan ketukangan dalam arsitektur serta kesadaran penggunaan material lokal yang murah,meriah dan bermanfaat sekali yaitu kayu, batu, batubata, beton dan bambu serta tujuan akan mengangkat karya arsitektur tradisional dengan daya tarik kearifan lokal dan budaya Karo.

"Warisan budaya dan teknologi yang sudah ada tersebut dengan inovasi dan ide kreatif dapat melahirkan suatu karya arsitektur yang mengangkat wisata Karo, ini maunya dipikirkan, sehingga nantinya bangunan yang akan dibangun bernuansa budaya beradaptasi dengan alam, gedung baru  nantinya akan dikelola oleh Ibu-Ibu Dekranasda Kabupaten  Karo, misalnya berjualan souvenir ,hasil kerajinan Ibu PKK Kabuupaten Karo, dll," tandasnya. (Marko)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini