Warga Minta Polres Langkat Serius Tangani Dugaan Pungli Pengurusan Prona

Sebarkan:


Dugaan Pungutan Liar (Pungli) yang dilakukan oknum Kepala Desa Telaga Jernih, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, terus bergulir ditangan penyidik Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Langkat.

Bahkan, sejauh ini pihak kepolisian sudah memintai keterangan 6 orang warga sebagai saksi. 

"Sejauh ini kita sudah mengumpulkan baket. Bahkan kita sudah memintai keterangan 6 orang warga sebagai saksi," ungkap Kapolres Langkat AKBP Dede Rojuddin melalui Kasubag Humas AKP Arnop Hasibuan, Jumat (12/1/2018) siang.

Selain itu, jelasnya, pihaknya dalam waktu dekat juga akan kembali mengambil keterangan 12 warga sebagai saksi. Dimana para warga ini merupakan korban dari dugaan aksi pungli yang dilakukan oknum Kades disana berinisial S. 

"Direncanakan kita akan memanggil 12 warga lagi sebagai saksi yang dimintai duit oleh oknum Kades tersebut," ujarnya.  

Setelah dikumpulkan bukti dan keterangan dari saksi, lanju Arnop, baru dalam waktu dekat nanti, pihak kepolisian akan memanggil para Kepala Dusun, guna dimintai keterangan sebagai saksi, demikian juga dengan Kepala Desa, yang diduga melakukan pungli terhadap warganya.

"Kami harapkan warga besabar, biar kami berkerja lebih maksimal, intinya kami akan terus dalami laporan warga," pintanya.

Terpisah, warga berharap agar aparat kepolisian Polres Langkat, bisa lebih serius menangani masalah pungutan liar yang dilakukan oknum kades mereka. Karena tindakan oknum kades ini sudah jelas-jelas merugikan masyarakat dan pemerintah pada umumnya.

"Kami harapkan polisi bisa bekerja maksimal, karena selain kami khususnya masyarakat sudah jelas-jelas dirugikan, demikian juga dengan pemerintah," kata Arsan alias Acun, usai menjalani pemeriksaan di Polres Langkat.

Diakui dia, memang sejauh ini polisi sudah memintai keterangan beberapa warga. Selain itu, pihak masyarakat juga telah menyerahkan bukti-bukti kwitansi pembayaran pengurusan prona.

"Baik saksi dan bukti sudah kami serahkan, untuk itu kami minta segera proses oknum kades yang nakal itu," sebut dia, diamini beberapa warga.

Dirinya juga berharap, agar pihak kepolisian dapat membongkar aksi pungli pengurusan prona ini hingga ke akar-akarnya. Karena aksi pengutipan liar ini diduga bukan hanya terjadi di desa mereka. Tapi, desa tetangga mereka seperti di desa Teluk, dikabarkan ada juga aksi pengutipan yang sama.

"Dengan kata lain, kami menduga aksi pengutipan ini seolab sudah terorganisir. Makanya perlu dicari siapa sebenarnya yang menyetir atau mengatahkan Kades, untuk melakukan Pungli, agar jangan ada lagi tindakan pembodohan dan aksi semena-mena seperti ini dilakuka  oknum-oknum tidak bertanggungjawab," harapnya.

Untuk diketahui, puluhan warga sempat mendatangi Polres Langkat, sebanyak dua kali. Hal ini dilakukan karena merasa ditipu atau di Pungli, oleh Kades mereka terkait Pengurusan Proyek Nasional Agraria (Prona), yang dicanangkan pemerintah secara gratis. 

Dimana setiap warga di Desa Telaga Jernih, dimintai uang sekitar Rp. 600 sampai Rp. 800 ribu oleh oknum kades mereka berinisial S. Dan aksi pungli sendiri diketahui (terbongkar), setelah Presiden Joko Widodo, datang ke Kabupaten Langkat, dalam kunjungan kerja dan membagikan Prona secara gratis kepada warga se-Sumatera. (lkt-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini