Gara-gara Deklarasi Bapaslon Gubernur, Banyak Penumpang Ketinggalan Kereta Api

Sebarkan:
Arus lalu lintas yang macet didepan Stasiun Kereta Api Medan akibat deklarasi salah satu pasangan calon. (jh siahaan/metro-online.co)


MEDAN - Pesta Pilkada serentak 2018 yang akan digelar di Indonesia khususnya di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan berdampak negatif. Hal ini terlihat jelas di Stasiun Kereta Api Medan, Jalan Stasiun Kereta Api, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Minggu siang (07/01/2018).

Amatan metro-online.co, salah satu pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan maju dalam Pilkada Sumut menggelar deklarasi di Lapangan Merdeka, Medan. Namun, deklarasi tersebut mengakibatkan arus lalu lintas macet total. Tak hanya itu, sejumlah penumpang Kereta Api yang berangkat pukul 10.30 WIB banyak yang ketinggalan kereta api. Pasalnya, kebanyakan penumpang tak bisa melanjutkan perjalanannya karena arus lalu lintas dan tertinggal kereta api.

Tak sedikit penumpang yang tertinggal kereta api pada saat keberangkatan pukul 10.30 WIB. Sejumlah penumpang kereta api yang ketinggalan kereta api terlihat duduk lemas dan kecewa di Stasiun Kereta Api Medan. Artina br Pasaribu (33), warga Jalan Menteng II, Kecamatan Medan Denai, ini juga nyaris terlambat dan ketinggalan kereta api. "Biasanya saya berangkat hari Minggu setiap bulan balek ke Aek Kanopan, Labura," katanya.

Dijelaskan wanita anak satu ini, dirinya tidak menyangka dengan deklarasi tersebut. Terang Artina br Pasaribu, dirinya nyaris terlambat dan ketinggalan kereta api. "Kalau bisa, jika melakukan deklarasi jangan sampai merugikan orang banyak. Saya tidak terlambat karena suami saya dan supir mobil online nya tadi yang mengangkat barang-barang milik saya. Saya terpaksa berjalan kaki dari Jalan Perniagaan hingga ke Stasiun Kereta Api," bebernya.

Berbeda dengan Rina (30), salah satu penumpang kereta api yang terlambat karena macet. "Mereka mencalonkan diri sebagai calon pemimpin Sumut tapi mereka menggelar deklarasi yang membuat masyarakat Kota Medan terganggu dan kecewa. Seharusnya calon pemimpin itu harus mengerti akan perasaan rakyat, bukannya membuat rakyat kecewa," jelasnya.

Tegas Rina, dirinya menjadi terlambat dan tidak jadi berangkat akibat deklarasi tersebut karena deklarasi yang dilakukan tersebut mengganggu arus lalu lintas dan membuat masyarakat terganggu. "Saya sangat kecewa karena deklarasi yang mengakibatkan saya terlambat. Padahal saya sudah berangkat pukul 09.00 WIB. Kalau sudah begini, saya sangat kecewa karena saya tidak jadi berangkat ke Rantau Prapat," akunya.

Hal senada dijelaskan Hermansyah, salah satu penumpang kereta api yang terlambat dan batal berangkat ke Kisaran. "Saya kecewa sama mereka para calon yang menggelar deklarasi di Lapangan Merdeka. Akiba deklarasi mereka, arus lalu lintas menjadi macet dan saya pun batal berangkat," pungkasnya. (jh siahaan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini