Calon Bupati Dairi Independen Diduga Palsukan Data, Oknum Anggota Dewan Jadi Korban

Sebarkan:

Bakal pasangan calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dairi dari jalur independen (perseorangan), Rimso Maruli Sinaga dan Bilker Purba, saat ini tengah diliputi isu tak sedap.
Pasalnya, pasangan Rimso - Bilker ini diduga memalsukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan surat dukungan warga yang merupakan salah satu syarat untuk maju sebagai kepala daerah melalui jalur independen.
Hal itu terungkap dari seorang Anggota DPRD Dairi dari Fraksi Hanura Hadiswarno Panjaitan. 
Ketika dikonfirmasi, dia mengaku dirinya juga menjadi salah satu korban yang dipalsukan KTP dan surat dukungan terhadap Rimso - Bilker.
"Iya, benar, kan gak logika KTP saya kasih mendukung independen, sementara saya orang partai dan juga anggota dewan dari Fraksi Hanura, yang mana Hanura mendukung Eddy Berutu dan jimmy Sihombing," kata Hadiswarno melalui pesan whatsapp, Kamis (25/1/2018).
Sebelumnya, ada sekitar 8 warga Desa Sinampang dan Sihorbo Kecamatan Siempat Nempu juga memprotes munculnya surat dukungan mereka kepada Rimso - Bilker, sementara KTP tak pernah diberi.
“Saya tidak pernah memberi surat dukungan dan fotokopi KTP.  Tetapi muncul dukungan untuk Rimso - Bilker,” ujar salah seorang warga Johnser Purba, Selasa (23/1/2018) lalu. 
Dia menceritakan, petugas PPS pernah mendatangi ke rumahnya guna verifikasi faktual. Dia ditanya apakah mendukung Rimso - Bilker atau tidak. Lalu, petugas PPS langsung menyuguhkan kolom untuk diteken.
Melihat itu, Jhonser menyebut dirinya tak mau meneken lantaran merasa tak pernah memberi KTP.
"Bagaimana mungkin salinan KTP sampai ke tangan bakal calon, sementara tim atau yang bersangkutan tak pernah berjumpa," herannya. 
Senada disampaikan warga lainnya Teddy M Simamora. Dia mengaku dirinya tak tahu siapa  relawan Rimso-Bilker di lapangan.
"Relawannya aja ntah siapa. Sangat tidak rasional bila kartu identitas bisa sampai ke tangan mereka," tukasnya. 
Ketika hal ini dikonfirmasi ke bakal calon independen Rimso Maruli Sinaga, dia membantah adanya pemalsuan data tersebut.
"Tidak benar itu. Terima kasih atas atensinya pak," ucapnya.
Ketika ditanyain apa tindakan yang akan dilakukan atas isu tersebut, Rimso mengaku tidak akan mempermasalahkannya.
"Saya maafkan. Biarlah Tuhan yang membalasnya. Saya butuh situasi aman dan kondusif. Makanya saya tidak mau terpancing. Saya harus menjadi contoh pemimpin yang sabar dan tenang, karena saya penetua di Gereja," ujarnya.
Sementara, Komisioner KPU Dairi Jenny Pandiangan mengatakan, pihaknya telah menerima 18 ribu KTP atau surat keterangan sebagai bahan kelengkapan bapaslon ini. 
Jenny mengakui, pasangan Rimso - Bilker sebenarnya hanya butuh 7 ribu lebih surat dukungan yang dinyatakan memenuhi syarat untuk turut serta dalam pilkada.
"Angka itu merupakan konsekwensi sesuai aturan. Surat dukungan pada penyerahan pertama banyak yang tidak lolos. Maka, wajib dilengkapi sebanyak 2 kali lipat," ungkapnya. (Ril)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini