Disdik Paluta Resmi Menarik Buku IPS SD Terbitan Erlangga dan Yudhistira

Sebarkan:



Dinas Pendidikan Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta) menarik ratusan buku IPS SD Kelas VI yang menyebutkan Yerussalem Ibukota Israel, Rabu (20/12).


Penarikan Buku IPS tersebut dipimpin langsung Kadis Pendidikan Paluta Drs Umar Pohan,M.si didampingi Sekretaris Eva Sartika Siregar,SH,MKn beserta pegawai Disdik lainnya.

 Pantauan Metro Online, hari pertama penarikan buku IPS itu dilakukan di lima sekolah dengan jumlah buku sebanyak 375 eksamplar terbitan PT Intan Pariwara.

 "Kita sudah menarik sebanyak 375 eksamplar buku IPS SD yang menyebutkan Yerussalem Ibukota Israel. Dan selanjunya kita akan menarik semua buku yang bermasalah itu," terang Kepala Dinas Pendidikan Paluta Umar Pohan meoda media.



 Selain itu, ditempat sekolah berbeda, Dinas Pendidikan Paluta juga menemukan dan menarik sebanyak 97 buku IPS SD terbitkan Erlangga yang masih merupakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

 "Hari pertama dilakukan penarikan buku itu, kita sudah menarika ratusan buku IPS SD dengan dua terbitan yakni PT Intan Pariwara dan Erlangga," ujarnya.

 Hal senada juga disampaikan Sekretaris Pendidikan Paluta Eva Sartika Siregar,SH,Mkn Selain melakukan penarikan buku, Disdik juga akan memanggil pihak penerbit yang mengedarkan buku itu.

 "Kita sudah memanggil pihak penerbit PT Intan Pariwara. Dan mereka berjanji akan melakukan revisi. Sedangkan pihak Erlangga dan Yudhistira secepatnya akan datang menemui pihak Dinas Pendidikan Paluta," terangnya.



 Terpisah, sales buku PT Intan Pariwara mengatakan akan segera melakukan revisi atas buku-buku tersebut. "Kita sudah menerima surat dari Kemendikbud supaya segera melakukan ralat atas ditemukannya kesalahan pada buku-buku yang sudah beredar tersebut. Dan kita juga sudah menyediakan halaman ralat yang dapat diunduh pada laman http://bse.kemendikbud.go.id," ungkapnya.

 Sementara, Kepala SD 101080 Hj Nurilan Harahap memintak pihak penerbit untuk segera melakukan revisi dan mengganti buku-buku mereka. Pasalnya, buku-buku tersebut adalah buku aset pembelajaran milik sekolah dan akan berkelanjutan menjadi buku bahan  pembelajaran siswa. (GNP)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini