15 Desember, Jepang Kunjungi Karo Terkait Erupsi SinabungA

Sebarkan:
Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Gubsu tengku Erry Nuradi saat berada di salah satu ruangan kantor  badan Vulkanology Jepang bersama   Ministry of Internal Affairs and Communication Mizutami Jun memantau aktifitas gunung Asama melalui satelit.(foto Metro online)


 Kunjungan Bupati Karo Terkelin Brahmana ke Jepang  bersama Gubernur Sumatera Utara H Tengku Erry Nuradi  terkait  penanganan bencana alam gunung api, Pemerintah Negeri Matahari Terbit itu  akan mengadakan kunjungan balasan ke Kabupaten Karo, Jumat (15/12) mendatang  untuk melihat secara dekat keberhasilan Pemkab  Karo dalam penanganan erupsi Sinabung termasuk merelokasi pengungsi  yang dibagi dalam tiga tahap.

            Hal itu dikatakan Bupati Karo Terkelin Brahmana kepada sejumlah wartawan saat menanyakan selama  kunjungannya ke Jepang  meninjau  proyek Sabodam Gunung Asama  yang  berjarak 145 Km dari Tokyo, Selasa (5/12) di Kabanjahe.

            Menurut Terkelin, Pihak pemerintah Jepang  sangat mengagumi cara kita (Indonesia/Pemkab Karo) menangani bencana alam gunung api (erupsi Sinabung) yang sedang kita alami sekarang ini, yang sudah berlangsung selama 7 tahun. Jepang sendiri yang sudah berpengalaman mengahadapi bencana gempa, bencana gunung api dan sunami tidak pernah mengalami kejadian seperti yang kita alami ini.

 Karena itu mereka (Jepang) sangat mengagumi kita (Indonesia/Karo) yang sudah berlangsung bertahun-tahun mengahadapi bencana tetapi dapat ditangani  dengan baik meski masih terdapat kekurangan. Apalagi dalam penanganan bencana itu kita dapat  menjalankan  program relokasi dalam tiga tahap (relokasi tahap I, relokasi mandiri tahap II dan relokasi tahap III).

Lanjut Terkelin, hal yang mengagumkan  untuk memantau bencana alam (gempa bumi, gunung api dan sunami) di negeri Matahari Terbit itu, pemerintahnya menggunakan tekhnology canggih berbasis IT dengan memasang alat pemantau (CCTV)   yang dikendalikan melalui  satelit  di setiap sudut negeri itu. “Menurut badan Vulkanologi jepang pemerintahnya telah memasang 42 ribu alat pemantau diseluruh negeri itu, untuk memantau setiap peristiwa yang terjadi. Termasuk data setiap orang yang terekam di alat pemantau itu dapat diketahui secara detail bila diperlukan,” kata Terkelin.

Yang paling pokok alat pemantau yang dikendali melalui satelit itu berfungsi digunakan sebagai alat pendetekasi bencana secara dini.  “Jadi bila terjadi bencana alam seperti yang sering dialami Jepang, dengan cepat  dapat memberitahu kepada seluruh masyarakat Jepang agar segera bersiap-siap menyelamatkan diri menghindari bencana yang akan terjadi,” ujar Terkelin.

Hal yang positif selama kunjungan kami ke Jepang bersama Gubsu H Tengku Erry Nuryadi, Bupati Tapsel Syqhrul M Pasaribu dan Walikota Sibolga, pemerintah Jepang melalui Fujitsu salah satu BUMN negara itu telah  menawarkan bentuk kerjasama penanganan bencana alam dengan Pemerintah Sumatera Utara khusunya dengan Kabupaten  Karo.

“Untuk menindak lanjuti kerjasama penanganan bencana alam (gunung api) pemerintah Jepang akan mengirim utusannya ke Kabupaten Karo untuk melihat secara dekat bencana yang sedang kita alami dan seperti apa penanganan yang kita lakukan. Karena mereka mengangap kita berhasil dalam penanganan bencana itu. Jadi mereka ingin memetik pelajaran dari  pengalaman yang kita alami saat ini,” ujarnya. (Marko Sembiring)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini