Binjai Smart City, Inovasi Kota Pintar Untuk Indonesia

Sebarkan:

“Tingkat Kriminal Tinggi, Tombol Darurat, Aplikasi Dalam Keadaan Bahaya”



Penulis : Hendra Mulya
Lomba Karya Tulis Pemko Binjai 2017

Kota Binjai merupakan salah satu kota yang ada di Sumatera Utara dengan memiliki luas 9.023,62 hektar yang terdiri dari 5 kecamatan dan 37 kelurahan. Meski tergolong kota kecil, namun, Kota Binjai telah banyak menciptakan inovasi untuk pemerintahan maupun masyarakatnya.

Seperti e-Government misalnya. Hal ini merupakan suatu upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik. Suatu penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

Bukan sampai di sini saja, demi menciptakan kota pintar untuk Indonesia, Walikota Binjai, H. M. Idaham SH. Msi terus melakukan sejumlah inovasi yang berawal dari didirikannya Binjai Command Center (BCC) yang didalamnya terdapat sejumlah aplikasi berbasis online seperti e-Musrenbang, e-Masyarakat, e-Perizinan, e-Dokter, e-Warung serta e-PBB.

Walikota Binjai, H. M. Idaham SH. M.Si pernah mengatakan kalau Binjai Smart City adalah sebuah mimpi kota kecil yang akan terwujud dan menjadi nyata dalam membangun kota pintar dan cerdas.

Dengan terbentuknya BCC, lanjut Idaham, menjadi babak baru bagi terciptanya peningkatan pelayanan public yang lebih berkualitas kepada masyarakat dan dunia usaha yang ada di Kota Binjai yakni pelayanan yang lebih modern dengan system yang lebih akuntabel, transparan, demokratis dan lebih interaktif.

Untuk terus mengembangkan Smart City, Pemerintah Kota Binjai juga telah memiliki transportasi kusus yang diberi nama “Bus Trans Binjai”. Bus buatan india ini dilengkapi CCTV dan GPS tracker, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang.

Selain untuk mempermudah pemerintahan daerah dan masyarakat untuk mendapatkan informasi, kota cerdas yang digagas oleh walikota ini juga memang dihadirkan sebagai jawaban untuk pengelolaan sumber daya secara efisien. Bisa dibilang, konsep kota cerdas ini adalah integrasi informasi secara langsung dengan masyarakat perkotaan.

Selain itu, konsep kota pintar ini juga memang dihadirkan sebagai jawaban untuk pengelolaan sumber daya secara  efisien.  Bisa  dibilang,  konsep  kota  cerdas  ini adalah  integrasi informasi secara langsung dengan masyarakat perkotaan. Kota-kota besar di Indonesia sebenarnya sangat berpotensi besar terhadap gagasan atau konsep Smart City.

Dengan modal yang tergolong besar, konsep Samrt City harus terus menimbulkan inovas-inovasi baru dalam langkah mewujudkan kota pintar, cerdas untuk Indonesia. Selain telah menciptakan sejumlah aplikasi pelayanan, Kota Binjai harus memikirkan aplikasi yang dapat menolong masyarakatnya saat dalam keadaan darurat. Misalnya aplikasi “Tombol Darurat”, yang terkoneksi ke android masyarakat dan tersambung langsung kepada pihak kepolisian dan Pemerintah Kota Binjai.

Mengingat tingginya angka keriminal yang terjadi di Kota Binjai pada saat ini, alangkah baiknya aplikasi “Tombol Darurat” ini segera dicanangkan dan dapat segera terealiasi kepada masyarakat Kota Binjai.

Dengan adanya aplikasi tersebut, masyarakat yang dalam keadaan darurat hanya perlu menekan satu tombol. Kemudian, di Polsek terdekat dari lokasi masyarakat menekan tombol akan berbunyi sarine pertanda ada masyarakat yang membutuhkan pertolongan. Polisi yang saat itu sedang piket akan langsung mendatangi lokasi dan memberikan pertolongan kepada masyarakat.

Masyarakat tidak perlu lagi cemas dengan adanya aplikasi “Tombol Darurat” ini. Masyarakat juga tak harus menunggu lama, apalagi harus datang ke kantor polisi untuk mendapatkan pertolongan.

Dengan keberadaan aplikasi “Tombol Darurat” ini, diharapkan dapat menekan angka keriminalitas yang di Kota Binjai. Sehingga dengan aplikasi tersebut, Kota Binjai menjadi lebih kondusif dan jauh dari tindak keriminal.

Selain mengutamakan aplikasi-aplikasi yang mendukung untuk menuju Binjai Smart City, alangkah baiknya Pemerintah Kota Binjai melakukan sejumlah sosialisasi dengan cara turun langsung kelapangan untuk memberikan bekal kepada masyarakat bagaimana cara penggunaan seluruh aplikasi yang telah dibuat untuk memudahkan masyarakat.

Tanpa sosialiasi, kemungkinan besar masyarakat banyak yang tidak memahami fungsi dan kegunaan dari sejumlah aplikasi yang telah dibuat oleh Pemerintah Kota Binjai.

Seperti yang diungkapkan Tukimin, warga jalan Kentang, Lingkungan II, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, dirinya tak pernah mengetahui kalau Pemerintah Kota Binjai telah memiliki sejumlah aplikasi yang dapat memudahkan masyarakat dalam menyampaikan keluhannya kepada pemerintah.

“Saya benar-benar tidak mengetahui kalau Pemerintah Kota Binjai memiliki aplikasi berbasis online yang dapat menampung semua keluhan warga baik dari keluhan lingkungan, kesehatan dan lainnya,” ujarnya.

Dia berharap agar Pemerintah Kota Binjai terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait keberadaan sejumlah aplikasi tersebut agar masyarakat dapat menggunakan aplikasi tersebut sesuai dengan fungsinya.

“Kita sebagai masyarakat sangat mengharapkan sosialisasi tersebut. Dengan sosialisasi tersebut mungkin kita dapat menggunakan aplikasi tersebut dan aplikasi ini tak sia-sia dibuat Pemko Binjai,” pintanya.(***)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini