 |
| Zulkarnaen Hasibuan, satu pengumpul getah karet di Kabupaten Padang Lawas. |
Tercatat selama 6 bulan terakhir harga jual getah karet di tingkat petani di beberapa kecamatan di daerah Kabupaten Padang Lawas (Palas), cenderung bertahan atau stagnasi di kisaran harga Rp 6.500 - Rp. 7.000/Kg.
Bertahannya harga jual getah karet di daerah ini, disebabkan mutu dan kualitas produksi getah karet alami yang dihasilkan petani di sini masih di kondisi nilai mutu 58% sampai 60% kualitasnya.
"Nilai mutu dari kualitas getah karet alam yang kita hasilkan di sini masih di angka 58% sampai 60%. Dengan kondisi kandungan air dalam getah karet sebanyak 20% sampai 25%," ungkap Zulkarnaen Hasibuan, satu pengumpul getah karet di Kecamatan Sosa, Kamis (5/10/2017).
"Dengan kondisi mutu dan kandungan air dalam getah karet alam yang dihasilkan petani di sini masih segitu, makanya harga jual karet sampai saat ini masih bertahan di harga Rp 6.500 sampai Rp. 7.000 perkilonya," katanya.
Untuk jenis getah karet tatal dihargai Rp 6.500/Kg, dan jenis getah karet yang bersih dihargai Rp 7.000/Kg. "Getah yang kita kumpulkan di sini, kita bawa ke pabrik karet di Tebing Tinggi. Terkadang, juga kita bawa ke pabrik karet yang di Kisaran. Getah karet kita kirim seminggu sekali," jelasnya.
Menurut Zulkarnaen, bila mutu getah karet yang dihasilkan petani di sini bisa di angka sebesar 60% sampai 62% kualitasnya. Maka harga jual karet di tingkat petani juga bisa naik di harga Rp 7.500-Rp 8.000/Kg. "Itu sudah menjadi anjuran dan aturan dari pihak pabrik karet. Ya, kita ikuti aja," terangnya.
Untuk kuantitas getah karet yang bisa dikumpulkan dari petani, lanjutnya, saat ini kondisi pohon karet masih gugur daun, sehingga getah karet yang dihasilkan petani juga belum maksimal.
"Saat ini, dalam sehari bisa kita kumpulkan sebanyak 500 sampe 600 kilo getah karet dari petani. Seminggu bisa terkumpul 3,5 ton sampai 4 ton. Kalau normalnya, dalam sehari bisa terkumpul 700 sampai 800 kilo. Seminggu bisa dapat 4,5 sampai 6 ton getah karet," tutupnya.(pls-1)
