Tahunan di Rudenim Belawan, Imigran Rohingya Masuk Rumah Sakit

Sebarkan:



Imigran etnis Rohingya Myanmar, Muhammad Jabar (38) penghuni Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) ‎menjalani perawatan serius di ruang ICU RS PHC Belawan, Rabu (6/9).
Pasalnya, imigran yang sudah berada 5 tahun ini ‎mengalami sakit kronis asam lambung yang telah dideritanya selama bertahu - tahun.

Informasi yang diperoleh di rumah sakit, pihak medis yang tak ingin menyebutkan mengatakan, Jabar dirawat sudah semalaman. Imigran etnis Rohingya masuk dengan kondisi telah muntah darah dari Rudenim Belawan.

Kondisi kesehatan Jabar sudah masuk tahap kronis, melihat dari penyakit yang dideritanya diduga sudah menderita selama bertahun tahun. Sehingga, Jabar terpaksa menjalani perawatan khusus di ruangan ICU.

"Kondisinya masih lemas di ruang ICU, tapi dia (Jabar) sudah mendingan. Saat ini, masih ditangani dokter spesialis. Jadi, dia (Jabar) belum bisa dilihat ke ruangan," kata wanita berjilbab.

Ditanya, apakah ada penyakit lain yang diderita Jabar, perawat yang menetap di Jalan Slebes Belawan ini mengaku tidak ada. "Dari hasil keterangan dokter, cuma sakit asam lambung aja," jelasnya.

Kru koran ini mencoba mengecek ke ruangan ICU tidak diperbolehkan masuk, kondisi pintu tertutup.

Dalam waktu bersamaan, Front Pembela Islam (FPI) Belawan melakukan penggalangan dana untuk membantu warga Rohingya di Myanmar dengan cara membangun posko di pinggir jalan.

Sekretaris FPI Belawan, Agus Supriyanto mengatakan, penggalangan dana yang mereka lakukan untuk membantu saudara muslim Rohingya di Myanmar yang menjadi ‎korban pembantaian sadis.

"Dana ini akan disalurkan langsung nanti ke saudara kita di Myanmar, dana ini akan disalurkan melalui pimpinan wilayah Sumut kepada muslim Rohingya," katanya.

Terpisah, Kepala Rudenim Belawan, Abdul Karim SH MH dikonfirmasi membenarkan salah satu imigran Rohingya mengalami sakit telah menjalani perawatan di rumah sakit.

"Sudah kita berikan perawatan, si Jabar sudah sakit bertahun - tahun. Selama ini, kita juga telah memberikan perawatan, tapi kondisinya memang sudah parah," jelas Abdul Karim. (mu-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini