Gawat...! Atap Gedung Serbaguna Padang Sidempuan Bocor Sebelum Digunakan

Sebarkan:
Rudy Hermanto Harahap, Ketua Fraksi PDI-P DPRD Padang Sidempuan





Sangat disayangkan sebuah gedung serbaguna yang baru kali pertama dimiliki Pemko Padang Sidempuan, diduga atapnya sudah bocor padahal belum dioperasikan pemakaiannya.

Sedihnya, gedung megah yang dibangun di lahan perkantoran Pemko Padang Sidempuan, Pal IV, Pijorkoling, Kecamatan Padang Sidempuan Tenggara, Kota Padang Sidempuan, ini letaknya kurang refresentatif karena disekitarnya berdiri gedung-gedung perkantoran pemerintah yang mengakibatkan lahan tempat parkir kenderaan menjadi sempit.

Padahal kapasitas tempat duduk gedung yang berdekatan dengan Kantor Badan Keuangan Daerah tersebut mampu menampung 1.000 tempat duduk.

Alhasil, gedung tersebut diperkirakan bakal tidak bisa dipergunakan maksimal sesuai peruntukannya.

Fakta tersebut diperoleh dari keterangan salah seorang anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Padang Sidempuan, Rudy Hermanto Harahap, usai melakukan kunjungan lapangan terhadap pelaksanaan pembangunan proyek fisik Pemko Padangsidimpuan Tahun Anggaran 2016 ini.

"Kunjungan terhadap proyek fisik tersebut dilakukan Banggar DPRD untuk melengkapi laporan perhitungan APBD TA 2016 yang diajukan Walikota," ujar Rudy Hermanto baru-baru ini.

Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Padang Sidempuan ini mengaku dirinya mendukung hadirnya gedung refresentatif yang bisa digunakan untuk acara pemerintahan dan kemasyarakatan, sehingga bila ada acara pesta semacam pernikahan atau pertemuan besar, gedung ini bisa dipakai dengan sistem sewa dan tidak mengganggu arus lalu lintas.

"Seperti yang kerap terjadi selama ini, dimana apabila ada acara pernikahan atau pesta, kerap kali memanfaatkan lahan jalan untuk lokasi acara, sehingga arus lalu lintas bisa terganggu,” ungkapnya.

Namun, lanjut Rudy, sangat disayangkan kwalitas bangunannya yang atapnya bocor, padahal belum pernah digunakan.

“Menurut keterangan Kepala Dinas PUD Kota Padang Sidempuan yang ikut dalam rombongan, kepada kami mengatakan, kerusakan tersebut akan segera diperbaiki, padahal gedung ini belum dilengkapi fasilitas tempat duduk, meja, sound system, aliran listrik dan lain-lain, sehingga belum bisa digunakan,” terang Rudy.

Tak hanya itu, Rudy juga menyoroti estetika bangunan yang tidak menggambarkan budaya tradisional Tapsel dan Padang Sidempuan.

“Sehingga terkesan asal jadi seperti kotak besar tanpa dihiasi dengan ukiran, lukisan arsitektur bangunan untuk menambah daya tarik melihatnya,” tuding Rudy.


Politisi yang juga menjabat Sekretaris DPC PDI-Perjuangan Padang Sidempuan ini juga membeberkan sejumlah temuan pihaknya atas pembangunan proyek fisik di lapangan yang perlu ditingkatkan kualitasnya pada tahun-tahun mendatang.(sandy/rel)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini