Produksi TBS Sawit Petani di Palas Anjlok Hingga 70%

Sebarkan:
Hasil TBS anjlok
Musim trek petani sawit di daerah Kabupaten Padang Lawas (Palas) yang sudah terjadi sejak sekitar tiga bulan yang lalu, hingga kini masih terjadi. Sejumlah petanj di daerah ini mengaku, saat ini produksi tandan buah segar (TBS) sawit mereka kian anjlok hingga 70% dari kondisi normalnya.

Zulkarnaen, satu petani sawit di Desa Ujung Batu Kecamatan Sosa, kepada wartawan, Kamis (10/8/2017) menyatakan, hasil panen sawit mereka pada Hari Minggu (6/8/2017) lalu,  hanya sebanyak 790 kilogram, dari luas kebun sawit yang dipanen seluas 4 hektare.

"Luar biasa kali musim trek tahun ini. Jawab ku rasa yang berkebun sawit ini. Masak, minggu kemarin panen sawit cuman dapat 790 kilo. Gak sampai satu ton. Padahal, biasanya di musim trek dari seluas 4 hektare kebun sawit kita, bisa dapat panennya 1,5 ton," ujarnya.

"Memang, kalau normalnya, hasil panen dari kebun sawit kita bisa dapat 3,5 sampai 4 ton. Karena kebun sawit kita, kan rutin dirawat. Tapi, dengan kondisi musim trek seperti ini, sulit rasanya mau merawat kebun sawit," keluhnya.

Bayangkan saja, lanjut Zulkarnaen, hasil panen sawit terus anjlok, harga halnya juga turun. "Minggu ini, harga jualnya sebesar Rp 1.540 perkilo. Padahal, minggu lalu masih sebesar Rp 1.580 perkilo. Maunya pemda di sini bisa memberikan solusi bagi petani sawit di saat seperti ini, " harapnya.

Senada itu, Monang Hasibuan, pemasok tunggal TBS sawit ke pabrik kelapa sawit (PKS) PT. Mandiri Sawit Bersama (PT. MSB) menyebutkan, kondisi pasokan buah sawit dari sejumlah pengumpul sawit sejak sebulan terakhir terus menurun.

"Kalau normalnya, dalam sehari sebanyak 800 hingga 900 ton buah sawit kita pasok ke PKS PT. MSB. Kalau musim trek, pasokan memang turun, maksimal dalam sehari bisa dapat 700 ton. Tapi, dalam sebulan ini, pasokan TBS sawit dari pelanggan tetap kita hanya sebanyak 200 ton perharinya," ungkap Monang.

Untuk memenuhi target pasokan TBS sawit ke PKS PT. MSB, lanjut Monang, pihaknya bekerjasama dengan sejumlah pengumpul TBS sawit dari luar daerah Palas, seperti dari daerah Rohul. "Agar target pasokan TBS sawit ke PKS bisa tetap stabil, kita bangun jaringan ke luar daerah, seperti ke pengumpul sawit di daerah Rohul. Tentunya dengan penawaran harga beli sawit yang kompetitif," tambahnya.

Sedangkan harga pembelian TBS sawit di tempatnya, sampai kini harganya masih stabil. Untuk buah sawit plasma atau buah utama harganya Rp 1.640/kilogram dan harga sawit masyarakat dibayar Rp 1.630/kilogram.

Sementara, Sail, satu pemasok TBS sawit di PKS PTPN 4 Sosa mengatakan, minggi ini harga papan TBS sawit di PKS perusahaan BUMN itu mengalami penurunan harga sebesar Rp 20/Kg.


"Minggu lalu, harga buah super masih Rp 1.560/kilo, saat ini turun menjadi Rp 1.540/kilo. Untuk buah besar, minggu lalu Rp 1.540/kilo, minggu ini jadi Rp 1.520/kilo. Kalau pasokan TBS sawit dari pengumpul, semua suplier di Palas ini tentu merasakan, kalau hasil panen petani sawit saat ini sedang anjlok-anjloknya," pungkasnya.(pls-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini