Lion Air Grup Siap Terima Hasil Investigasi Tabrakan Pesawat

Sebarkan:

KNKT Lidik Insiden Senggolan Dua Pesawat



Salah satu pesawat yang mengalami kecelakaan

Pihak Lion Air Grup menegaskan, pihaknya akan menerima apa pun hasil investigas yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait insiden bersenggolannya dua pesawat milik Lion Air Grup yaitu pesawat Lion Air dengan Wings Air di Bandara Kualanamu.

Head Station Lion Air Ellen Noviana Manalu kepada wartawan pada Jumat (4/8) mengatakan, pihaknya menaati peraturan yang ada. “Kita taat pada peraturan," kata Ellen.

Dirinya, menerangkan untuk jumlah penumpang masing-masing sebanyak 140 orang untuk Lion Air, sementara untuk Wings Air berjumlah 66 orang. “Kepada para penumpang sudah diberikan kompensasi sesuai UU Penerbangan," ujarnya.

Menurutnya para penumpang diberikan dua opsi, yakni jadwal ulang penerbangan (rescedule) dan pengembalian uang tiket (refund). “Yang jelas apapun hasil investigasi dari intansi terkait kita siap menerimanya," tegasnya.

Sementara GM PT Angkas Pura II Cabang Bandara Kualanamu Arif Darmawan menerangkan sistem operasional di Bandara Kualanamu masih tetap normal. Sedangkan keberadan dua pesawat yang di groundet di apron tersebut, tidak meangganggu penerbangan lain. “Lokasi parkir pesawat tidak menganggu jalur penerbangan maka kita menuggu hasil dari KNKT," terangnya.

Sementara itu, empat orang pilot dan copilot, dua pesawat Lion Air Grup yang bersenggolan di Bandara Kualanamu dites urin terkait alkohol dan narkoba oleh Balai Kesehatan Penerbangan di Jakarta. Kemudian untuk memberikan rasa ketenangan mereka juga diistirahatkan dalam batas waktu yang tidak ditentukan. “Hasil tes urin dan penyebab bersenggolan belum bisa dipublikasikan, paling cepat delapan bulan paling lambat 12 bulan kedepan, itu aturan undang-undang," kata Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto.

Soerjanto pun menerangkan, pihak KNKT menurunkan tim berjumlah lima orang sejak semalam sudah melakukan investigasi dan saat ini sudah mengamankan beberapa barang bukti, yang diperlukan terkait insiden tersebut termasuk rekaman CCTV, kotak hitam (black bord) pesawat, serta wawancara pada petugas dan penumpang yang ada hubungannya dengan insiden tersebut.

Dirinya juga mengatakan, pihak KNKT dalam penyelidikan ini tidak dalam tahap mencari kesalahan, namun lebih fokus pada bagaimana kejadian ini tidak terulang kembali pada hari berikutnya. “Kita disini tidak mencari kesalahan, namun mencari solusi antisipasi kedepan supaya tidak terulang kembali peritiwa ini," terang Soerjanto.

Menurutnya, peristiwa kecelakaan pesawat seperti ini dalam tahun ini sudah terjadi sebanyak 22 kali. Di mana paling banyak terjadi di Papua sedangkan di Bandara Kualanamu baru yang pertama. “Kita lakukan investigasi sehingga bisa menjadi masukan dan evaluasi sehingga ini tidak terulang kembali. Untuk keperluan penyelidikan lebih mendalam, kedua pesawat dalam pengawasan KNKT, dan di groundet (dikandangkan) di area appron Wiktor Wisky 9.Setelah selesai baru diserahkan pada pihak maskapai," jelasnya.(walsa)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini