Kuasai Lahan PTPN Kebun Kelambir, Penggarap dan Karyawan Bentrok

Sebarkan:
Kuasai Lahan PTPN Kebun Kelambir, Penggarap dan Karyawan Bentrok



Kelompok penggarap yang mengatasnamakan Badan Penunggu Rakyat Perjuangan Indonesia (BPRPI) terlibat bentrok dengan karyawan PTPN II Kebun Kelambir ‎di Tanjung Putus, Kec. Hamparanperak, Kab. Deliserdang, Selasa (8/8) pukul 10.00 WIB.

Informasi diperoleh menyebutkan, ratusan penggarap secara tiba - tiba memasuki lahan PTPN II Kebun Kelambir. Kedatangan ratusan penggarap membuat para karyawan yang mengawasi lahan menghubungi aparat keamanan.

Para penggarap yang ingin menguasai lahan milik PTPN II mencoba membangun posko dan bercocok tanam, namun, karyawan perkebunan mencoba melarang.

Petugas dari Polsek Hamparanperak dan Koramil 12 Hamparanperak yang turun ke lokasi mencoba melakukan mediasi pertemuan antara penggarap dengan karyawan perkebunan.

Namun, negoaisasi yang dimediasi aparat keamanan tidak ada jalan keluar. Lantas, penggarap tetap ingin menguasai lahan, akibatnya terjadi keributan mulut .

Keributan itu berujung panjang, karyawan yang memaksa penggarap untuk keluar dari lahan terjadi keributan fisik.

Bentrokan itu mengakibatkan 4 orang mengalami luka, situasi yang sempat memanas langsung diambil tindakan dari aparat kemanan. Para penggarap dipaksa keluar dari lahan.
Suasana pasca bentrok

Pihak kepolisian meminta kepada penggarap untuk menempuh jalur hukum bila ingin menguasai lahan tersebut. "Kalau memang kalian punya surat, maka silahkan gugat ke pengadilan," kata pihak kepolisian kepada penggarap.

Para penggarap yang ingin menguasai lahan itu, akhirnya, mundur keluar dari lahan milik negara. Situasi di lahan PTPN II Kebun Kelambir sudah kembali normal dengan aktivitas para karyawan bercocok tanam.

Kapolsek Hamparanperak, Kompol Mustafa Nasution dikonfirmasi mengaku, pihaknya sudah mengamankan keributan yang sempat terjadi, hanya saja ada 4 orang terluka dari pihak penggarap.

"Untuk saat ini, suasana di lahan sudah aman, apakah korban yang terluka membuat laporan, sampai saat ini belum ada laporan ke kita," kata Mustafa. (mu-1)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini