Inilah Pengakuan PD Yang Terjaring OTT Ke Bram ASN Dinas PMD Paluta

Sebarkan:
Suasana dalam OTT



Kasus dugaan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang terjadi terhadap dua Pendamping Desa (PD) beberapa waktu lalu masih menimbulkan sejumlah pertanyaan dari berbagai kalangan. Ketua LSM Gempar Sumut Aman S Harahap misalnya, ia merasa heran atas kejadian yang katanya OTT terhadap dua PD yang bertugas di Kecamatan Dolok itu. "Katanya OTT tapi di lepas," ujarnya, Senin (14/8).

Selain itu, Aman Harahap juga mempertanyakan tindakan OTT yang terjadi seperti postingan-postingan di status media sosial facebook, seolah-olah oknum pelaku membenarkan kejadian (OTT) itu benar adanya dan kalau OTT itu tidak terbukti kenapa pihak PD tidak melapor balik yang terkesan seperti penculikan. "Kalau pihak PD tidak melapor balik itu akan menjadi pertanyaan besar. Jangan-jangan Bram Nasution benar seperti yang dituduhkan pihak pelaku OTT ada menerima uang yang diantar PD pada malam kejadian itu," sebut Aman.

Terkait istri oknum TNI kalau benar ada di lokasi kejadian perlu juga di pertanyakan dan diluruskan sebagai apa disana agar masyarakat tidak simpang siur. "Ada hubungan apa, sampai-sampai istri TNI berada di lokasi kejadian," tanya Aman.

Sementara Bram Nasution ASN Dinas PMD Paluta mengatakan bahwa benar bahwa istri TNI itu berada di lokasi pada malam kejadian.

Tambahnya, sesuai pengakuan PD kepada dirinya, PD menceritakan bahwa mereka (PD) saat berada di dalam mobil avanza warna putih BK 1140 MI diintimidasi dan juga mengaku di pukuli agar mau mengakui ada transaksi uang saat sebelum ada aksi penangkapan.

"Cerita PD memang mereka di pukuli selama di perjalanan menuju Mapolres Tapsel. Saat kejadian tidak ada transaksi uang, makanya PD di lepas karena tidak ada barang bukti," kata Bram.
Ketika ditanya mobil apa yang di gunakan pelaku datang ke rumahnya untuk melakukan penangkapan, Bram dengan jelas mengatakan bahwa pelaku datang dengan mengenderai mobil avanza warna putih BK 1140 MI.

Sebelumnya, peristiwa yang disebut-sebut ‘Operasi Tangkap Tangan (OTT)’ terhadap dua pendamping desa di Paluta yang diduga melibatkan istri seorang oknum TNI, dibantah langsung oleh yang bersangkutan dan Ketua LSM Obor Monitoring Citra Independen (OMCI) Syamsul Bahri Harahap, yang turut melakukan aksi OTT. “‎Tidak benar dalam penangkapan itu ada terlibat istri oknum TNI. Saya melakukannya sendiri dan tidak melibatkan istri oknum TNI, ” ujar Syamsul Bahri Harahap.

Katanya, penangkapan yang ia lakukan di halaman rumah seorang oknum ASN pada Dinas PMD Paluta adalah hasil informasi yang memberitahunya terkait adanya transaksi uang yang diminta oleh oknum ASN pada Dinas PMD Paluta atas nama Bram Nasution. (plt-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini