Proses seleksi Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten dan Kota Provinsi Sumatera Utara (Sumut) secara serentak terus dilakukan di sejumlah daerah. Berbagai kalangan mengharapkan proses seleksi Panwaslih Kabupaten dan Kota di Sumut melahirkan pengawas yang memiliki integritas dan profesional dalam bertugas. "Semua penyelenggara pemilu harus punya integritas, saya kira pintar juga penting tetapi bukan itu yang utama, yang terpenting adalah punya integritas dan profesional," kata salah satu penggiat sosial Ramlan Pulungan SH di Gunung Tua, Jumat (7/7).
Tidak hanya itu, Ramlan juga mengharapkan kepada calon Panwaslih yang mengikuti proses seleksi untuk benar-benar mempunyai nilai-nilai kejujuraan sebab nilai kejujuran adalah modal awal dari keberhasilan penyelenggara khususnya jajaran penggawas dalam mengawal demokrasi ke depan. "Seorang pengawas harus mempunyai kejujuran, apabila ada salah satu calon Panwaslih sudah tidak memegang teguh nilai tersebut maka akan diragukan pula integritasnya sebagai penyelenggara atau sebagai wasit," ujarnya.
Kepada Tim Seleksi Ramlan juga meminta untuk melakukan seleksi ketat terhadap para calon Panwaslih serta terbuka agar masyarakat Paluta tahu siapa saja yang akan menjadi Panwaslih di Kabupaten Paluta ini.
Sebagai informasi, Bawaslu Provinsi Sumut telah melakukan seleksi penjaringan Panwaslih Kabupaten dan Kota Sejak 14 Juni 2017 lalu. Proses seleksi ini dilakukan oleh Bawaslu Sumut di tiga wilayah.
Wilayah I mencakup Dairi, Deli Serdang, Karo, Langkat, Pakpak Bharat, Serdang Bedagai, Simalungun, Binjai, Medan, Pematang Siantar dan Tebing Tinggi.
Untuk wilayah II, Asahan, Batubara, Labuhan Batu, Labuhan Batu Selatan, Labuhan Batu Utara, Madina, Palas, Paluta, Tapsel, Psp dan Tanjung Balai.
Sedangkan untuk wilayah III meliputi, Humbang Hasundutan, Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Samosir, Tapteng, Taput, Toba Samosir, Gunung Sitoli dan Sibolga.(plt-1)
