Sejak Indonesia Merdeka, Desa di Kabupaten Dairi Ini Belum Ada Pembangunan

Sebarkan:

Meski sudah 72 tahun Indonesia merdeka, ada sebuah daerah di Dusun Juma Batu, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, belum pernah tersentuh pembangunan.

Kondisi daerah tersebut masih tampak sama dengan sewaktu zaman perang dahulu, sama sekali belum pernah tersentuh pengaspalan.

Kondisi itu pun dikeluhkan para warga Dusun Juma Batu, dengan kondisi jalan yang masih terbuat dari tanah, hingga membuat mereka tak mampu secara maksimal menjual hasil panennya dan untuk dilalui dalam aktivitas sehari-hari masyarakat setempat.

Parahnya, warga terpaksa menjual murah hasil panennya kepada pengumpul yang datang ke desa mereka. Sehingga perekonomian masyarakat jauh dibawah rata-rata membuat mereka tak mampu untuk membiayai sekolah anaknya.

"Tidak pernah ada sama sekali pembangunan disini. Parahnya kondisi jalan dan untuk menjual hasil panen harus habiskan biaya transport dan pengumpul bila datang membeli hasil panen warga terpaksa dijual dengan harga murah, karena kondisi jalan yang sulit dilalui kendaraan," ungkap Dolat Surbaki (54) salah seorang warga Dusun Juma Batu.

Senada, Nurih Ginting (56) warga setempat juga mengeluhkan kondisi yang sama. Dia mengatakan kondisi desa mereka yang tak tersentuh pembangunan Sumut, membuat banyak anak menjadi putus sekolah.

Akibatnya, transport pun enggan untuk melintas ke Dusun Juma Batu. Apalagi bila hujan turun, sepanjang jalan Kabupaten akan dipenuhi lumpur.

"Banyak anak yang putus sekolah akibat parahnya kondisi jalan. Sehingga pengangkutan enggan melalui desa mereka. Maka, anak-anak SD wajib jalan kaki hingga 5 KM bila pergi ke sekolah," ujar Nurih Ginting.

Tak hanya itu, lanjut Nurih, sekolah yang ada di Dusun Juma Batu hanya tersedia Sekolah Dasar (SD) Negeri 037999 Juma Batu, itupun hanya memiliki 2 kelas saja. Dan bila sudah tamat SD maka anak-anak disana akan meninggalkan kampung halaman untuk melanjutkan ke SMP dan SMA.

"Untuk mendapatkan pendidikan saja kita sulit, sepertinya desa kita tidak dipedulikan. Hanya ada 2 ruangan di sekolah SD, itupun kelas 1 , 2, 3 digabung menjadi satu kelas, demikian juga untuk kelas 4, 5, 6. Kalau SMP, SMA mereka terpaksa meninggalkan kampung halaman. Tapi karena perekonomian masyarakat yang tidak jelas, kebanyakan mereka tidak melanjut," ucap Nurih dengan mata berkaca-kaca.

Dusun Juma Batu, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara yang menembus Kecamatan Tiga Binaga Tanah Karo ini memiliki 170 Kepala Keluarga. Tak hanya di Dusun Juma Batu, kondisi desa-desa lainnya di Kecamatan Tanah Pinem seperti Dusun Pamah, Kampung Si Gedang dan yang lainnya juga mengeluhkan hal yang sama.

Sementara, Rina Surbakti (30) warga Dusun Pamah, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi mengatakan, Bupati Dairi, Kra Johnny Adinegoro Sitohang kendati sudah memimpin selama 2 periode, tapi tidak pernah datang mengunjungi daerah mereka.

"Bapak Bupati saja tidak pernah datang kesini, yang pernah datang hanya ajudannya saja. Bapak Bupati takut datang ke daerah kami karena fasilitas jalan yang amburadul dan tidak dapat dilalui kendaraan mobil mewahnya. Jadi kami tidak mengenal wajah Bupati kami, hanya dengar-dengar namanya saja," kata Rina Surbakti.

Namun demikian, lanjutnya, apabila tiba waktunya pesta demokrasi, warga desa mereka selalu terlibat untuk menggunakan hak pilih mereka dan berharap dapat memilih pemimpin dan wakil rakyat yang mampu menyampaikan kondisi desa mereka.

"Kami selalu ikut memilih, tapi sepertinya mereka hanya memanfaatkan suara kami saja. Tak ada diantara mereka yang sudah terpilih itu menyampaikan aspirasi kami. Kami warga yang terisolasi yang tidak dapat menikmati apa artinya kemerdekaan. Tolonglah Bapak sampaikan kepada para pejabat negeri ini, apakah memang kami bukan bagian dari Indonesia sehingga sejak kemerdekaan NKRI desa kami tidak tersentuh pembangunan," pungkasnya sembari berharap Pemerintah Sumut turut memberi perhatian.(sandy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini