Pengerjaan Parit Beton Desa Sei Siur Disoal Warga

Sebarkan:
Diduga Mark Up dan Tak Sesuai Bestek




Pengerjaan Parit Beton Desa Sei Siur Disoal Warga



Pengerjaan pembangunan parit beton di Dusun II, Lorong Citra, Desa Sei Siur, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, disoal warga. Karena selain tidak sesuai bestek, pekerjaan yang menggunakan anggaran Dana Desa (DD) senilai Rp.239.215.000, dinilai banyak mark up.



Seperti yang diutarakan Suhartono, selaku warga sekitar dilokasi pembangunan. Pekerjaan tidak sesuai bestek dinilai dari pengerjaan yang tertulis dipapan plang kalau pengerjaan pembangunan parit beton. Namun, fakta dilapangan pembangunan parit tidak dicor dibeton, melaikan hanya dipasang menggunakan batu bata.



"Dipapan proyek kan jelas tertulis pengerjaan pembangunan paret beton. Paret beton itukan dicor, ini kok cuma dipasang pakai batu bata. Ini kan diduga sudah tidak sesuai bestek," kata Suhartono.



Ada dugaan mark up sendiri, aku dia, pekerjaan yang dikerjakan tak sesuai anggaran. Dimana diduga terjadi penggelembungan anggaran. Sebab, tahun sebelumnya pekerjaan yang sama anggaran desa yang dipakai hanya sekitar seratus jutaan. Sementara tahun ini mencapai dua ratusan juta.



"Tahun ini pengerjaan Parit panjangnya 1100 meter, hanya selisih 100 meter saja. Tapi kenapa anggaran sangat besar sampai selisih seratus jutaan. Dan setelah saya ukur panjang pengerjaan hanya 1060 tidak sesuai panjang yang dianggarkan," aku dia.



Keanehan yang lain, pihak diduga suruhan Kepala Desa Radikin, ada meminta sejumlah kwitansi kosong kepada pemilik panglong Tedy. Sehingga timbul  adannya dugaan seperti penggelembungan angaran.



"Kalau tidak percaya, coba abang cek ke panglong Tedy. Pihak desa ada meminta sejumlah kwitansi kosong yang di stempel. Jadi untuk apa kwitansi ber stempel itu kalau bukan untuk disalah gunakan. Karena mereka berbelanja barang disana," sambung Joko, selaku warga lain yang merupakan tokoh pemuda disana.



Terpisah Kades Desa Sei Siur Rakidin, seolah enggan ditemui. Saat disambangi dikantornya, beberapa petugas desa tidak mengetahui keberadaannya. Bahkan coba di telpon via selular, nomor dirijek dan sms yang dilayangkanbtak kunjung dijawab. (lkt-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini