Para Pelajar Ini Diperkenalkan Senjata-senjata Tradisional Indonesia

Sebarkan:

Untuk pertama kalinya Pramuka SMP Labschool, Rawamangun, Jakarta bekerjasama dengan Komunitas Tosan Aji Jayakarta mengadakan kelas budaya senjata tradisional nusantara pada Jumat sore (21/7/2017). Kegiatan ini dipimpin Trezadigjaya dari SMP Labschool dan Unggul Sudrajat dari Komunitas Tosan Aji Jakayarta.

Kepala Sekolah SMP Labschool Jakarta, Drs. Asdi Wiharto mengatakan, Tosan aji sebagai warisan budaya perlu diperkenalkan sejak dini kepada siswa. “Ini pertama kali di sekolah kami, dan sangat menambah wawasan siswa SMP Labschool. Ke depan harus lebih sering agar para siswa semakin kenal budaya Indonesia,” ujar Asdi Wiharto dalam sambutannya.

Meski awalnya sempat takut, 50 orang siswa yang mengikuti kegiatan ini terlihat sangat antusias. Peserta dipandu para fasilitator akhirnya berani memegang dan mempratekkan cara mencabut berbagai tosan aji yang disediakan sebagai peraga.

Kegiatan ini juga diapresiasi Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. “Program Komunitas Tosan Aji Jakayarta ini akan diingat para siswa sepanjang hidup mereka, tidak semua orang pernah memegang langsung senjata tradisional dari berbagai daerah. Di Gerakan Pramuka, berbagai tosan aji diperkenalkan saat upacara bhinneka tunggal ika, disebutnya pusaka adat ambalan,” jelas Hariqo Wibawa, Andalan Nasional Bidang Kominfo di Jakarta (21/7).

Untuk diketahui, Komunitas Pecinta Tosan Aji Jayakarta mempunyai program kelas budaya tosan aji untuk pelajar dan mahasiswa. Tujuannya, membangkitkan minat masyarakat untuk mengenal, memahami dan mencintai NKRI lewat tosan aji. Pengenalan tosan aji nusantara meliputi keris, pedang, kudi, kujang, tombak, badik, rencong, siwah, tumbuk lado, dll. Upaya edukasi ini menarik ditengah banyaknya budaya asing yang masuk dan digandrungi anak-anak muda Indonesia.

“Kami sengaja jemput bola dengan menawarkan pembelajaran tosan aji ke sekolah-sekolah. Alhamdulillah disambut positif SMP Labschool. Apalagi keris sebagai bagian dari tosan aji nusantara sudah diakui oleh UNESCO pada 25 November 2005. Ini sebuah kebanggan dan tantangan bagi kita untuk terus merawat dan melestarikannya,” Jelas Setiawan, Ketua Komunitas Tosan Aji Jayakarta.(prmk)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini