Orang Tua Tak Sanggup Bayar Persalinan, RSU Silvani Tahan Bayi

Sebarkan:

JURNALIS BINJAI BANTU BIAYA PERAWATAN BAYI
Sedih, ini lah yang dirasakan pasangan suami istri Sumarwan dan Suarni. Pasangan yang baru menikah satu tahun ini terpaksa harus rela meninggalkan bayinya di rumah sakit Silvani, jalan Printis Kemerdekaan, Kecamatan Binjai Utara.

Bayi yang baru berusia dua minggu ini ditinggal bukan karena tanpa alasan, sebab, pihak rumah sakit tidak mengizinkan bayi malang tersbut dibawa orang tuanya sebelum biaya perawatan selama bayi berada di rumah sakit dibayarkan.

Bahkan ironisnya, pihak rumah sakit sempat melakukan pengancaman kepada orang tua bayi dengan alasan, jika bayi tersebut tidak diambil dan biaya perawatan tidak dibayar, pihak rumah sakit akan membawa bayi tersebut kepanti milik Dinas Sosial Binjai.

Menurut Sumarwan, orang tua bayi yang tinggal dirumah kontrakan di gang Sejahtera, Kecamatan Binjai Utara ini, awalnya, pada 1 Juli lalu, istrinya merasakan sakit dibagian pinggang. Merasa istrinya akan melahirkan, Sumarwan membawa istrinya ke Klinik Pratama Anugerah, Jalan Kumba, Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara, setelah dirawat lima hari, akhirnya, oleh pihak klinik, suarni dirujuk ke Rumah Sakit Umum Silvani.

"Awalnya dari klinik, namun oleh pihak klinik di rujuk ke rumah sakit Silvani, sebab, harus menjalankan operasi untuk persalinanya," ujar Sumarwan menirukan perkataan pihak klinik.

Dikatakannya, tepat tanggal 5 Juli, akhirnya istrinya menjalinan persalinan di rumah sakit Silvani dengan cara operasi.

"Istri saya terpaksa di operasi, alhamdulillah, operasinya berjalan lancar dan anaknya berkelamin wanita dengan berat badan 27 kilogram," jelasnya.

Usai menjalani operasi, lanjut Sumarwan, pihak rumah sakit meminta uang sebesar 6 juta untuk biaya operasi. "Biaya operasi sudah kami bayar, namun karena anak saya ada kelainan jadi harus dirawat di rumah sakit," pungkasnya.

Namun, masih katanya, setelah menjalani perawatan, dirinya berniat untuk membawa pulang anaknya, namun, pihak rumah sakit meminta uang sebesar 5 juta untuk biaya perawatan sang bayi selama berada di rumah sakit.

"Saya pikir semua adminitrasinya sudah selesai, jadi saya mau bawa pulang anak saya, namun pihak rumah sakit meminta saya agar membayar uang sebesar 5 juta untuk biaya perawatan, karena saya memang tidak ada uang, akhirnya bayi kami tidak diperbolehkan di bawa pulang dan jika sudah ada uangnya, baru bayi boleh di bawa," paparnya.

Setelah menjalani negosiasi, akhirnya pihak rumah sakit hanya meminta uang sebesar 2 juta untuk biaya perawatan bayinya. "Mereka menurunkan harganya jadi dua juta, namun saya memang benar-benar ga ada uang, saya sudah coba pinjam kesana kemari, namun tetap tidak ada, saya pasrah aja, namun saya yakin, pasti bayi saya akan kembali kepangkuan saya," terang Suarni sembari menangis dan ada berharap agar ada seseorang yang mau membantu melunasi biaya perawatan anaknya.

"JURNALIS BINJAI BANTU BIAYA PERAWATAN BAYI"

Mendengar penderitaan pasangan suami istri ini, akhirnya, empat jurnalis Kota Binjai, Zainal Tanjung, Hendra Mulya, Anggana Syahputra dan Erwin Syahputra mendatangi rumah orang tua bayi malang tersebut untuk mencari tau kepastian kronologis peristiwa yang menimpa orang tua dan bayi malang tersebut.

Setelah mendengar penjelasan dari kedua orang tua bayi, empat jurnalis dibawah komando Zainal Tanjung ini akhirnya mencoba mencari solusi agar bayi malang tersebut dapat kembali kepangkuan kedua orang tuanya.

Kemudian, setelah mendapatkan jalan keluar, akhirnya, empat jurnalis bersama orang tua bayi menuju ke rumah sakit untuk mengambil dan melunasi biaya perawatan bayi.

"Namun, saat akan melakukan pembayaran, kami berdinat untuk mendokumentasikan momen tersebut, namun, tiba-tiba seorang pegawai rumah sakit, Hendra Sinaga mencoba merampas handphone salah satu jurnalis sambil membentak jurnalis," terang salah seorang jurnalis Binjai, Zainal Tanjung kesal.

Sontak saja, rekan jurnalis lainnya yang melihat peristiwa tersebut langsung mendatangi Hendra Sinaga. Akibatnya kericuhan dan adu mulut antara jurnalis dan Hendra Sinaga tak terhindarkan.

"Gara-gara itu akhirnya ribut, bahkan si Hendra Sinaga itu sampai-sampai memanggil Satpam untuk mengamankan jurnalis, namun karena jurnalis merasa benar, jurnalis tidak mau pergi dan tetap berada di tempat," jelasnya.

Akhirnya, situasi dapat meredah setelah pihak jurnalis menghubungi pemilik rumah sakit, dr Sugianto.


Kemudian, pihak jurnalis membayar biaya perawatan bayi dan akhirnya, orang tua dan bayi tersebut dapat kembali pulan ke rumahnya.(hendra)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini