Harga Jual Karet di Tingkat Petani di Palas Rp 6.000/Kg

Sebarkan:




Tercatat hingga minggu keempat bulan juli, harga jual getah karet alam hasil deresan petani di daerah Kabupaten Padang Lawas (Palas) masih di level Rp 5.600 hingg Rp 6.000/Kg. Selain itu, hasil deresan getah karet petani belum memuaskan karena hujan sudah lama tak turun.


Muhammad Noyan Hasibuan, satu petani karet di Desa Ujung Batu, Kecamatan Sosa, kepada wartawan, Senin (24/7/2017) menyebutkan, dari seluas satu hektare kebun karet miliknya setiap tiga hari sekali dibangkit, hasil deresanya sebanyak 35 sampai 40 kilogram,


"Saat sekarang ini, sudah lebih satu bulan tidak turun hujan, saya menderes karet di kebun terpaksa malam hari, supaya getah karetnya banyak. Biasanya saya menderesnya mulai jam 9 sampai jam 12 malam," ungkap Noyan.


"Saya terpaksa harus menderes karet di malam hari, karena kalau menderesnya di pagi hari, getah deresan karetnya akan cepat berhenti. Lagian, kalau menderesnya pagi hari, gak sempat. Karena saya harik sewa anak sekolah lagi," ujar sopir angkot ini.


Disebutkan Noyan, bila menderesnya di malam hari, di saat hujan sudah lama tidak turun seperti sekarang ini, dalam tiga hari sekali dibangkit, hasil deresan getah karetnya bisa sebanyak 35 sampai 40 kilogram. "Kalau menderesnya di pagi hari, hasilnya paling banyak dapat 30 kilo," ujarnya.


Sampai saat ini, harga penjualan getah karet di tempatnya masih harga lama, yakni Rp 6.000/Kg. Belum ada kenaikan harga jual getah karet di tingkat petani di sini. Dari hasil deresan karet dan menarik angkot, Noyan menghidupi isteri dan kedua orang anaknya.


"Kalau narik angkot, dalam sehari bisa bawa pulang uang ke rumah Rp 100.000 sampai Rp 150.000. Lihat-lihat kondisi sewanya. Untungnya, angkot kita punya sendiri, jadi tidak ada setoran ke toke. Paling uang mandor aja," ucapnya.


Senada itu, H. Anto Simamora, satu petani karet di Desa Bulu Sonik Kecamatan Barumun menuturkan, harga jual getah karet di tempatnya masih Rp 5.600/Kg. "Belum ada kenaikan harga jual getah karet. Masih harga lama Rp 5.600 perkilo," katanya.


Dari seluas empat hektare kebun karet miliknya, saat ini, setiap tiga hari sekali sebanyak 170 hingga 200 kilogram getah karet alam dijual. Memang begitu kondisi dan keadaan yang berkebun karet ini, tambahnya.


"Saat musim kemarau atau gugur daun, deresan getah karetnya kurang. Memang, ada petani yang menderes karetnya di malam hari, agar hasil deresanya banyak. Tapi, kalau di kebun karet kita tetap dideres pagi hari. Soalnya, kalau dideres malam hari, tentu biaya upah penderesnya akan lebih mahal," jelasnya.(pls-1)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini