Peringatan Hari Lahir Pancasila di Deli Serdang Berlangsung Hikmat

Sebarkan:


Peringatan Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945, tingkat Kabupaten Deli Serdang berlangsung hikmad di halaman Kantor Bupati Deli Serdang, Lubuk Pakam pada Kamis (1/6).

Sebagai Inspektur Upacara (Irup) Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan, Danup Kaban Kesbang Pol Togar Panjaitan dihadiri Wakil Bupati Zainuddin Mars bersama ribuan ASN jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang.

Dalam peringatan ini digelar pengibaran Bendera Merah Putih, Pembacaan teks Pancasila dan UUD 1945, pembacaan Keputusan Presiden RI Tentang peringatan Hari Lahir Pancasila serta menyanyikan lagu-lagu perjuangan oleh Paduan Suara SMA N 2 Lubuk Pakam.

Keputusan Presiden RI tentang Peringatan Hari Lahir Pancasila tersebut menjelaskan bahwa tanggal 1 Juni 1945 sebagai hari lahir Pancasila, tanggal 1 Juni merupakan hari libur nasional. Pemerintah bersama seluruh komponen bangsa dan masyarakat Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni dan Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan yaitu tanggal 1 Juni 2017.

Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan pada peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2017 ini membacakan pidato sambutan tertulis Presiden RI Joko Widodo diantaranya mengatakan bahwa Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir. Soekarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945 adalah jiwa besar para founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan yang mempersatukan kita.

Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah “keberagaman”. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Manggas sampi Rote adalah juga keberagaman. Berbagai etnis, bahasa,adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia, itulah kebhinekaan Tunggal Ika-an kita.

Namun, kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang mengalami tantangan, Kebhinekaan kita sedang diuji, saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebhinekaan dan keikaan kita, saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung idiologi selain Pancasila. Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalah gunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong.

Tidak ada pilihan lain kata Presiden Joko Widodo, kecuali kita harus bahu membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila, tidak ada pilihan lain kecuali seluruh anak bangsa harus menyatukan hati, pikiran dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan, tidak ada pilihn lain kecuali kita harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong-royong dan toleran, tidak ada pilihan lain kecuali kita harus menjadikan Indonesia bangsa yang adil, makmur dan bermartabat di mata internasional.

Namun demikian kita juga harus waspada terhadap bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila, Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi Indonesia. (walsa)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini