Jenazah Teroris Itu Akhirnya Dimakamkan Satu Liang Dengan Kakek Neneknya

Sebarkan:
Jenazah Hardi BW diboyong dalam peti mayat oleh kerabatnya



Cerita miring soal Ardial Ramadhana alias Hardi alias Hardi BW seakan tak ada habis pasca kenekatannya membunuh Aipda Martua Sigalingging di Mapoldasu, Minggu (25/6/2017) lalu. Mulai dari kekerasan hatinya menolak keberagaman, mendewakan ajaran jihad menyimpang, bahkan sampai mau ke pemakaman pun, ada saja kisah yang menjadi buah bibir warga.

Sebelumnya, pagi tadi redaksi mendapatkan informasi soal penolakan warga Percut Sei Tuan atas rencana pengebumian Hardi BW. Bahkan masyarakat di sana sampai-sampai membuat tulisan merah berlambang darah di jalan, spanduk serta kertas karton yang berisi aspirasi mereka.

Lalu siang hari tadi, berkisar pukul 12.30 wib, redaksi kembali mendapat kabar jenazah Hardi BW sudah dimakamkan. Tetapi pemakamannya terdengar asing, tak seperti biasanya pengebumian orang meninggal pada umumnya.

Yah, penganut ajaran sesat yang berafiliasi dengan teroris ISIS itu dimakamkan satu liang dengan jasad kakek neneknya yang sudah duluan meninggal puluhan tahun silam. Pemakaman itu dilakukan pihak keluarga dengan perbantuan dari pihak Rumah Sakit Bhayangkara Poldasu.

Pemakaman yang tak lajim itu dilakukan di Perkuburan Islam Jl. Kemiri I Lingkungan I Kel. Sudirejo II Kec. Medan Kota. Jenazah Ardial Ramadhana dikuburkan di atas kuburan kakeknya yang bernama Amsyarif (1972), serta neneknya H. Rukiah Ali Binti Malik (2008) dan pamannya Teguh Hek Syahputra Bin Syaiful Am (1992) dalam satu lubang kuburan yang sama.
 
Jenazah Hardi BW akhirnya dimakamkan satu liang dengan jasad kakek, nenek, serta pamannya
Keterangan dihimpun dari Kabid Humas Poldasu, Kombes Pos Rina Sari Ginting, setibanya  jenazah Ardial Ramadhana bin Zulkarnaen di Perkuburan Islam Jl. Kemiri I Lk. I Kel. Sudirejo II Kec. Medan Kota, pihak keluarga langsung melaksanakan Fadhu Kifayah ke 4. Yaitu penguburan jenazah yang dihadiri sekitar 15 orang, di antaranya keluarga alm. Ardial Ramadhana, termasuk orang tua kandung dan orang tua tirinya serta saudara-saudaranya. “Yang bertindak sebagai bilal adalah Ustad Yusnan Nasution,” sebut Kombes Pol Rina dalam pesan Whatsapp kepada redaksi.


Masih keterangan dari jurubicara Kapoldas itu, seluruh rangkaian Fardhu Kifayah telah dilaksanakan. Pihak keluarga alm Ardial Ramadhana bin Zulkarnaen pun sudah kembali ke kediamannya. “Sebelum jenazah dikuburkan, telah dilaksanakan Fardhu Kifayah, berupa memandikan dan mengkafani jenazah telah dilaksanakan oleh pihak Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut. Selanjutnya mensholatkan jenazah yang dilaksanakan di ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut dengan imam AKP Kholis, SH,” rincinya.(red)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini