Ditanya Dugaan Korupsi Hasan Basri, Walikota Medan Marah-marah

Sebarkan:




[caption id="attachment_82171" align="aligncenter" width="350"] Ditanya Dugaan Korupsi Hasan Basri, Walikota Medan Marah-marah[/caption]



Walikota Medan, Dzulmi Eldin mencak-mencak ketika ditanya soal kasus dugaan korupsi Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan tahun 2008 sebesar Rp28,5 miliar.



Bahkan wajahnya sempat memerah, saat disinggung soal keterlibatan bawahannya, Hasan Basri.


"Kenapa kau tanya itu? Kok itu pula yang kau tanya di sini," jawab Eldin saat dikonfirmasi wartawan usai apel gelar pasukan Operasi Ramadniya Toba 2017 di Lapangan Merdeka Medan, Senin (19/6/2017) pagi.


Saat ditanya lagi kenapa dia kembali mengangkat Hasan Basri menjadi Kadisdik Kota Medan, padahal ada kasus itu, lagi-lagi Eldin marah-marah. Bahkan dia sempat meminta data dugaan korupsi itu.


"Mana datanya, mana datanya? Kok persoalan angkat mengangkat pula yang ditanya," jawabnya dengan nada tinggi.


Melihat orang nomor satu di Pemko Medan itu marah-marah, Kabag Humas Pemko Medan, Ridho Nasution yang berada tepat di samping Eldin sempat berupaya mencegah wartawan untuk menanyakan hal itu sembari memegang-megang lengan wartawan.


"Bang, bang...!" ucap Ridho.


Namun, wartawan tak mempedulikan upaya Ridho tersebut dan tetap berusaha untuk kembali mewawancarai Eldin.


Sementara, Eldin tampak mengusap wajah dan kepalanya dengan sapu tangan warna putih.


Setelah melihat Eldin mulai tenang, wartawan kembali menyinggung kasus Hasan Basri, apakah indikasi korupsi itu tidak menjadi bahannya untuk melakukan evaluasi terhadap Hasan Basri, lagi-lagi Eldin murka.


"Laporkan saja. Kalau memang ada datanya itu, laporkan saja," jawabnya lagi sambil masuk ke mobil dinasnya.


Salah seorang kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Medan yang berada di lokasi sempat bertanya apa yang ditanya sehingga membuat Dzulmi Eldin marah-marah.


"Apa yang kau tanya tadi? Kok marah-marah beliau," tanya seorang kepala SKPD tersebut.


Kemudian, wartawan menjelaskan, yang ditanya adalah kasus dugaan korupsi Dinas Pendidikan Kota Medan tahun 2008 yang diduga melibatkan Hasan Basri, kepala SKPD tersebut serasa tak percaya.


Setelah ditunjukkan foto hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tersebut kepadanya, dia pun terperangah.


Saat dikonfirmasi kasus ini ke Kadis Pendidikan Kota Medan, Hasan Basri,  membantah perihal ada temuan dari BPK tersebut.


"Cemana saya mengomentari temuan LHP BPK Tahun 2008 itu, berkasnya saja tidak ada sama saya. Kalau bermasalah sudah pastilah saya diproses hukum. Kalau mau tanya masalah itu tanyakanlah ke BPK, jangan tanya pada saya. Sudahlah nanti kita sambung lagi, saya mau Shalat Isya dulu," ujarnya singkat.


Untuk diketahui, beberapa item temuan Disdik Medan tahun 2008 yang tertera pada Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK tersebut antara lain, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Kota Medan digunakan tidak sesuai buku panduan BOS.


Selain itu, ada juga masalah jasa giro dari dana safeguarding Disdik Medan sampai Desember 2008 tidak disetor ke kas negara.


Kemudian, masalah beberapa sekolah belum menyusun dan mempublikasikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS TA 2007 dan 2008 kepada masyarakat.


Dana BOS yang disalurkan kepada sekolah-sekolah mampu tidak efektif. Tidak ada pemisahan pengelolaan dan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS antara SMP terbuka dan SMP induk. Terdapat pengeluaran dana BOS yang tidak didukung dengan bukti yang lengkap dan sah. Serta banyak lagi item temuan lainnya.(Sandy)





Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini