Kisah Hidup Bocah Miskin Penderita Radang Otak Ini Sungguh Memilukan

Sebarkan:

Dengan mengayuh sepeda sejauh lebih kurang 6 KM, Aprilia Iswina atau akrab di sapa Wiwin (30), warga Dusun ll No 12, Desa Paya Bengkuang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, setiap paginya harus berangkat kerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) untuk menghidupi kebutuhan buah hatinya yang bernama Tiara Asifa, yang berumur 6 tahun.

Lahir sebagai anak yang normal, anak semata Wayangnya ini divonis dokter menderita "Radang Otak" sejak berusia 2 tahun, setelah sebelumnya mengalami kejang kejang dan panas yang cukup tinggi.

Lebih parahnya lagi, menurut pengakuan Wiwin, dirinya sekitar setahun yang lalu diusir oleh Suaminya yang sebelumnya bertempat tinggal di Desa Tandem Hulu ll, Lorong Abdul Kadir.

"Anak saya lahir normal, pada saat umur 2 tahun, dia mengalami panas tinggi dan kejang kejang. Ketika itu langsung saya larikan ke klinik Wira Husada (saat itu dirinya tinggal di Tandem Hulu ll), dan di Opname selama 24 hari. Dari hasil pemeriksaan, anak saya divonis Dokter mengalami Radang Otak," beber Wiwin sembari menangis dan menggendong buah hatinya saat di temui awak media, minggu (3/12) malam.

"Pada waktu di rawat di Klinik, anak saya makan dan di minum dari selang, buang air besar juga dari selang," sambungnya.

Tinggal di Rumah yang reot peninggalan dari orangtuanya, dirinya terpaksa harus menjadi Single Parent bagi buah hatinya. Setiap pagi, Wiwin harus berangkat kerja, dan pulang saat menjelang Sholat Isya.

Menurut pengakuan Wiwin, dirinya juga pernah membawa buah hatinya ke RS Al Fuadi Binjai untuk di periksa (Rawat Jalan). Di Rumah Sakit tersebut, Dokter juga memvonis anaknya menderita Radang Otak.

Keterbatasan biaya menjadi alasan utama Wiwin untuk membawa anaknya berobat ke Dokter. Bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga, anaknya terpaksa di obati orang pintar/pengobatan Alternatif.

"Sama salah seorang orang pintar, anak saya divonis kena Palassik," katanya.

Kini, Wiwin sangat berharap ada Donatur maupun Hamba Allah yang bersedia membantu pengobatan anaknya.

Pantauan awak media, Tiara Asifa hanya bisa duduk dan terbaring di rumah reotnya. Bahkan kondisinya cukup memprihatinkan.

"Setiap hari terpaksa ditinggal mamaknya kerja untuk menyambung hidup mereka. Tiara terpaksa di tinggal dirumah. Seperti kena lumpuh layu anaknya," ujar salah seorang warga yang bernama Lina.(lkt-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini