Serahkan Sebundel Berkas Untuk Diproses Hukum
Kekesalan warga Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tanjung Pura,
Kabupaten Langkat kian memuncak. Harapan mereka, tak lain hanya supaya sang
kades segera diproses hukum. Sebab, protes mereka terkait proyek-proyek di desa mereka tak juga diindahkan sang kades.
Bahkan kepada tim Metro Online yang diundang secara
khusus pada Jumat (17/11/2017) sore, warga mengaku sudah siap untuk menempuh
jalur apa pun. Bukti-bukti penyelewengan atas berbagai macam proyek di desa itu
pun sudah mereka kantongi jauh-jauh hari.
“Jadi sebenarnya bukan cuma proyek air bersih dari sumur
bor itu masalah di kampung ini, bang. Masih banyak lagi. Termasuk proyek pembangunan
Tembok Penahan Tanah (TPT), pembuatan Parit Beton, pembangunan Gedung Posyandu.
Semuanya kami punya buktinya,” kata para warga yang memberikan sebundelan berkas
terkait proyek-proyek dimaksud.
Mereka berharap, melalui Tim Metro Online, temuan mereka
ini bisa disampaikan kepada aparatur hukum agar segera diproses dan ditindak. “Kalau
kemarin kami masih bisa menerima seandainya dia mau memperbaiki hasil-hasil pekerjaan
itu. Tapi kita tak dianggap. Padahal kita ini dulu semua adalah pendukungnya. Makanya
kita sangat kecewa,” ketus para warga.
Selain memberikan sebundel berkas terkait bukti-bukti
penyelewengan pada sejumlah pekerjaan yang bersumber dari Alokasi Dana Desa
(ADD) dan Dana Desa (DD) itu, warga mengatakan, hasil hitung-hitungan mereka, diduga kuat telah
terjadi kerugian negara sedikitnya senilai Rp300 juta rupiah.
Sebelumnya, Edi selaku Kepala Desa Pantai Cermin mengaku
tidak ada masalah dengan proyek tersebut. Semisal mengenai sumur bor yang
kenyataannya hanya pengadaan air bersumber dari sungai, menurutnya itu adalah
pekerjaan warga dan dilengkapi tanda tangan masyarakat.
Bahkan dia berdalih telah menyiapkan tim ahli namun
ditolak warga. Dengan merasa tidak bersalah, Edi menunjukkan pembangunan sumur
bor yang berada di halaman rumahnya. Namun setelah dicoba dan disaksikan
beberapa warga termasuk kru media ini, ternyata tidak ada airnya di tangki.
Selanjutnya air compressor dihidupkan. Begitu ditunggu beberapa saat, hasilnya
yang muncul air tak layak konsumsi.(red)