Seleksi Panwascam Diduga Rekayasa dan Sarat Intervensi

Sebarkan:


Rekruitmen panwas tingkat kecamatan di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) beberapa waktu lalu diduga sarat kepentingan  dan dianggap tidak transparan dalam proses penilaian hasil ujian.

Drs Umar Khotib salah seorang pelamar panwascam yang gagal saat test tertulis, Rabu (11/10) menganggap rekrutment Panwascam telah terjadi kongkalikong dengan oknum Panwaslih, karena tidak ada transparansi skor atau nilai hasil ujian tertulis yang harusnya diumumkan ke publik agar kita tahu bersama, ternyata itu tidak diumumkan.

Dia juga meminta agar Bawaslu Sumatera Utara segera mengevaluasi kinerja Panwaslih Paluta yang tidak memenuhi asas keterbukaan, jujur dan adil terkhusus ketua Pokja penerimaan Panwascam.

Ia telah mengumpulkan teman temannya yang mengalami kezholiman oknum anggota Panwaslih Paluta dan segera melaporkan kejadian ini ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Bawaslu RI di Jakarta.

Senada disampaikan Muhammad Arif Harahap SH. Menurutnya kejanggalan dalam proses seleksi Panwascam banyak ditemukan ketidakberesan  dan  beraroma Nepotisme.

Beberapa indikasi  yang tercium adalah ada beberapa oknum Panwascam diduga pengurus Ormas dan masih diloloskan. Ia juga menuturkan, sejumlah rekannya yang mendaftar dan tidak lulus merasa dicurangi oleh panitia seleksi sehingga pihaknya akan menempuh jalur hukum terhadap keputusan Panwaslih Kabupaten Paluta yang dinilai tidak objektif dalam melakukan perekrutan.

Terpisah, anggota Panwaslih Paluta Musmuliadi Siregar dikonfirmasi terkait tuduhan masalah nilai para peserta yang mengikuti Panwascam adalah murni merupakan hasil dari pelamar dan dia membantah bahwa ada rekayasa dalam seleksi Panwascam tersebut.(plt-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini