Penggunaan Tol Trans Sumatera Medan-Binjai Molor

Sebarkan:

Pengoperasian Jalan Tol Medan-Binjai yang rencananya akan segera dibuka di Seksi Helvetia dan Sei Semayang pada Rabu (4/10/17) lalu, ternyata hanya omongan belaka.

Hingga kini, jalur tol tersebut belum juga dibuka dan tak dapat dilalui oleh masyarakat. Padahal, sebelumnya, Manager Proyek PT Hutama Karya, Hestu Budi mengatakan kalau akhir September, jalan tol tersebut sudah dapat dilalui masyarakat.

"Urusan yang diatas lah itu, saya juga tak tau, kata Pak Gubernur tanggal 15," ujarnya saat disinggung kepastian peresmian Jalan Tol Medan-Binjai oleh Presiden Jokowi.

Wali Kota Binjai, M Idaham SH. Msi bersama Gubernur Sumut, T Erry Nuradi meninjau langsung Jalan Tol Medan-Binjai yang pengoperasiannya hingga kini belum juga dilakukan.

Dari pantauan, sejumlah pekerja masih sibuk menghiasi pintu gerbang Tol Medan-Binjai yang rencananya akan diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo.

Menurut Kepala Cabang Jalan Tol Medan-Binjai, Rubiantoro, masyarakat dapat melintas jalan bebas hambatan ini setelah diresmikan oleh Presiden Jokowidodo. Namun, belum dapat dipastikan kapan peresmian itu akan dilaksanakan.

"Pada dasarnya, secara operasional dinyatakan siap. Setelah diresmikan, langsung kita buka," ujarnya di pintu gerbang tol Medan-Binjai.

Jika nanti beroperasi, masyarakat yang masuk dari pintu gerbang tol Helvetia, dapat tiba di Kota Rambutan dengan menempuh waktu 8 menit. "Infonya besok video conference," bebernya.

Dia menegaskan, agar masyarakat yang ingin melintas di ruas Jalan Tol Medan-Binjai harus dengan menggunakan kartu yang dapat diperoleh di Indomaret. Alasannya, guna mengurai antrean panjang pada pintu masuk masing-masing gerbang tol.

"Harus pakai kartu. Bank-bank juga menyediakannya, BNI, Mandiri, BTN, BCA. Saat mulai traffic, perbankan juga sudah menjual kartu itu di sini (pintu gerbang Tol Binjai). Jadi memang harus pakai kartu," ungkapnya.

Dia melanjutkan, Jalan Tol Medan-Binjai yang pengerjaan proyeknya dipercayakan kepada PT HK, nantinya setelah beroperasi tidak dikelola oleh Jasa Marga. Melainkan PT HK. Alasannya, kata dia, Jalan Tol Medan-Binjai merupakan bagian dari penugasan pemerintah rezim Jokowi-JK yang termasuk dalam Tol Trans Sumatera. Kata dia, dari Lampung hingga Aceh, PT HK yang ditunjuk sebagai pengembangnya yang penunjukkan tersebut berdasarkan Peraturan Presiden.

"Untuk ruas Medan-Tebingtinggi, itu beda. Yang mengelola anak perusahaan Jasa Marga. Konsorsiumnya, namanya Kualanamu Tol. Kalau disni Hutama Karya yang mengelola," ujarnya.

"Kalau mengenai itu, masih menunggu sampai ada Keputusan Menteri Pekerjaan Umum. Memang ya, rencananya segitu," sambung dia yang disoal mengenai tarif Rp750/km bayaran yang harus dirogoh dari kantor masyarakat saat melintas jalan bebas hambatan tersebut.(hendra)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini