Seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas tergantung di rumah kos-kosan Jalan Kenari, Lingkungan V, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, Senin (18/09/17) pagi, sekira pukul 07.00 wib.
Informasi dihimpun wartawan peristiwa itu diketahui pertama kali oleh Doni, salah seorang warga setempat, sewaktu berada lantai dua kamar kos-kosan terkait.
Namun begitu melintasi kamar kos-kosan tersebut, Doni justru mendapati korban sudah dalam posisi tergantung di antara dinding kamar, dengan kondisi leher tejerat kain sarung dan hanya mengenakan celana dalam.
Menyadari temuan itu, Doni (35) pun bergegas memberitahukannya kepada warga sekitar, untuk selanjutnya diteruskan kepala lingkungan setempat, dan pihak kepolisian.
"Kebetulan tadi saya iseng ke atas. Namun saat menoleh ke jendela, tak sengaja saya lihat dia tergantung. Spontan saya turun dan melaporkannya ke warga yang lain," ujar Doni.
Pasca penemuan itu, warga setempat mendadak hoboh. Mereka lantas mendatangi lokasi kejadian, guna memastikan dan mencari tahu identitas korban.
Setiba polisi di lokasi kejadian, mayat korban lantas dievakuasi dari dalam kamar kos-kosan terkait, lalu dibawa dan ditempatkan di Kamar Jenazah RSUD Dr RM Djoelham, Kota Binjai.
Kapolres Binjai, AKBP Mohamad Rendra Salipu, saat diwawancara wartawan melalui Kanit Reskrim Polsek Binjai Timur, Ipda Junaidi, mengaku, pihaknya masih menyelidiki identitas korban.
Selain itu, serunya. Dilihat dari kondisi korban, diduga dia memang tewas karena bunuh diri. Selain tidak ditemukan tanda kekerasan, ciri fisik mayat korban pun mirip seperti korban gantung diri.
"Dugaan kita, korban tewas karena murni bunuh diri. Selain lidahnya menjulur, kita juga temukan cairan sperma dan kotoran yang keluar dari penis dan dubur korban," ungkap Junaidi.
Terpisah, Lurah Mencirim, Arvintona, memastikan, korban bukan merupaka. warga Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur. Sebab menurutnya, pria tersebut merupakan teman dari penghuni kos-kosan tersebut.
"Saat ini, kita masih mencari identitas si korban. Sebab dari keterangan warga, dia ini merupakan teman dari si penghuni kos-kosan, yang kebetulan orangnya sedang pergi," sebut Arvintona.(hendra)
