Pasca Hari Raya Idul Adha 1438 H, harga eceran cabai
merah di seputaran pedagang Pasar Gunung Tua, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten
Padang Lawas Utara (Paluta) tembus hingga Rp50 ribu per kilogram, Sabtu
(2/9/2017).
Salah satu pedagang cabai merah di Pasar Gunung Tua, Boru
Gultom mengatakan, harga cabai merah mencapai Rp50 ribu/kg baru terjadi di hari
Sabtu ini. Padahal, sehari sebelumnya harga eceran cabai merah masih di kisaran
Rp28 ribu /kg - 30 ribu/kg. "Harga eceran cabai merah baru naik hari ini sampai Rp50 ribu / kg. Semalam masih
Rp28 ribu/ kg, bang," ungkapnya seraya menambahkan, para pengunjung masih
ramai membeli cabai dagangannya.
Hal senada juga diungkapkan pedagang cabai lainnya, Boru Harahap.
Katanya harga eceran cabai mencapai Rp50 ribu / kg akibat dari langkanya barang
cabai merah dari tengkulak. Dia menduga adanya permainan para pedagang cabai
yang sengaja menaikkan harga cabai. Saat ini, tambahnya lagi, harga cabai merah
pada tengkulak berkisar Rp38 ribu/kg.
"Tadi pagi saya beli cabai pada tengkulak baru Rp38
ribu/kg. Saya jual cabai merah hanya Rp43 ribu/kg. Memang tadi ada ibu-ibu yang
bilang di pedagang cabai lainnya udah ada yang menjual cabai merah sampai Rp50
ribu / kg. Saya akui memang cabai merah langka. Tapi kalo harga eceran cabai
sampai Rp50 ribu / kg sudah mengada-ada itu," ungkapnya.
Salah seorang pembeli, Fita mengaku kaget dengan
melonjaknya harga cabai merah tersebut. Namun karena cabai merupakan kebutuhan
yang sangat perlu untuk berbagai menu masakan daging kurban pasca Lebaran Idul Adha,
jadi dirinya mau tak mau harus membelinya juga.
"Saya kaget hari ini harga cabe merah di Pasar Gunung
Tua mahal hingga mecapai Rp50 ribu/ kg. Informasi dari teman saya di Sidempuan,
harga cabe cuman Rp35 ribu/ kg di sana. Tapi gimana lagi? Mau tak mau saya beli
lah bang. Mau masak rendang daging kurban semalam gak mungkin gak pake cabai,"
ungkapnya dengan kesal.
Ketika redaksi berusaha menghubungi Camat Padang Bolak
terkait melonjaknya harga cabai merah tersebut, tak kunjung berhasil.
Selulernya tak dapat dihubungi.(GNP)