Nutricia SARIHUSADA, Anak-anak Indonesia Harus Bebas Diare

Sebarkan:
Acara Indonesia Merdeka Diare di Bel Mondo Cafe Medan.


Diare adalah salah satu penyakit yang umum diderita oleh anak, sehingga sering kali ibu menganggap permasalahan diare pada anak dapat diatasi sendiri. Berdasarkan data dari Riskesdas tahun 2013, 1 dari 7 anak Indonesia mengalami diare dengan frekuensi 2-6 kali dalam setahun. Melihat angka ini, ibu perlu mengetahui penanganan diare dengan tepat, karena bila diare berkelanjutan akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, antara lain berat badan anak termasuk IQ anak.

Nutricia SARIHUSADA melalui kampanye 'Indonesia Merdeka Diare' adalah langkah nyata komitmen perusahaan terhadap nutrisi untuk bangsa, agar anak Indonesia dapat menjadi anak generasi maju dan generasi yang siap. "Kami berharap melalui kampanye edukasi ini akan membuat banyak para ibu-ibu yang semakin mengerti penanganan tepat diare pada anak," kata Digestive Care Manager Nutricia SARIHUSADA, Nabhila Chairunissa pada acara Indonesia Merdeka Diare, di Bel Mondo Cafe Medan, Selasa (19/9/2017).

Namun, penyebab terjadinya diare pada anak yang terbanyak (60-70%) dikarenakan Infeksi Rotavirus sedangkan sekitar 10-20% adalah Bakteri dan kurang dari 10% adalah Parasit. Penelitian pada anak yang mengalami diare akibat Infeksi Rotavirus, ditemukan sebanyak 30% juga mengalami Intoieransi Laktosa. Penelitian di negara lain bahkan mendapatkan angka kejadian Intoleransi Laktosa yang Iebih tinggi, yakni sekitar 67% pada diare karena Rotavirus dan 49% pada diare Non-Rotavirus.

Pada saat diare terutama oleh Rotavirus, terjadi kerusakan jonjot usus, sehingga produksi beberapa enzim di jonjot usus yang berguna untuk proses pencernaan nutrisi di antaranya Enzim Laktase akan berkurang. Enzim Laktase berguna untuk mencema gula aIami (Laktosa) yang terdapat pada susu. Laktosa yang tidak tercerna akhirnya tidak dapat diserap sehingga menyebabkan diare semakin berat, kembung dan tinja yang berbau asam. Kondisi ini sering disebut sebagai Intoleransi Laktosa.

Diare yang tidak ditangani dengan tepat tidak hanya memiliki dampak jangka pendek seperti dehidrasi, namun, juga jangka panjang seperti Malnutrisi. Kondisi Malnutrisi dapat menurunkan daya tahan tubuh, sehingga anak Iebih rentan terhadap kejadian infeksi termasuk diare, sehingga berisiko mengalami gagal tumbuh. Saat diare, ibu perlu memperhatikan agar anak tidak mengalami dehidrasi dan kekurangan gizi. Ada beberapa hal yang ibu lakukan mengatasi diare pada anak yakni untuk anak yang masih mendapat ASI teruskan pemberiannya karena ASI adalah yang terbaik, cegah dehidrasi dengan Iarutan oralit, konsultasikan ke tenaga medis, jaga kebersihan tubuh dan lingkungan si kecil dan juga pada beberapa keadaan, nutrisi bebas Laktosa diberikan atas rekomendasi dokter.

"Apabila anak tidak mau makan dan minum, orangtua perlu mengusahakan asupan bernutrisi yang mudah diterima oleh anak. ASI dan cairan rehidrasi oral (Oralit) adalah yang utama selain tambahan Zinc. Selain itu, asupan nutrisi yang baik dapat mempercepat pemulihan fungsi usus normal termasuk kemampuan untuk mencerna dan menyerap makanan yang masuk serta memberikan energi untuk mempercepat proses pemulihan," ujar dr Frieda Handayani SpA (K).

Kepekaan orangtua terhadap keadaan anak saat diare sangat panting, karena saat diare, berat badan anak akan berkurang. Oleh karena itu, diperlukan asupan nutrisi yang baik saat dan setelah diare, sehingga anak dapat mengejar pertumbuhan fisiknya. "Kami berharap, informasi penting yang dapat ibu jadikan sebagai pedoman atasi diare pada anak dapat dijadikan pengingat bagi ibu saat anak mengalami diare. Dengan pengetahuan yang memadai, ibu dapat memberikan penanganan yang tepat saat anak menderita diare untuk tetap menjaga tumbuh kembang yang optimal agar anak Indonesia dapat menjadi anak generasi maju yang merdeka dari diare," jelas Nabhila.

Acara diakhiri dengan sesion tanya jawab dan permainan game serta foto bersama. Tak hanya itu, Nutricia SARIHUSADA memberikan hadiah kepada para pemenang game. (jh siahaan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini