Letjen TNI Edy Rahmayadi Nyatakan Serius Maju di Pilgubsu

Sebarkan:
Add caption


Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Edy Rahmayadi menegaskan dirinya serius dan siap maju menjadi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 mendatang. 

Demi menunjukkan keseriusan, Edy mengaku siap mengundurkan diri dan mengajukan pensiun dari TNI setelah dirinya resmi ditetapkan menjadi calon Gubsu. 

"Awal Februari akan diumumkan apakah saya resmi menjadi calon Gubernur. Kalau iya, di bulan itu juga saya undur diri dan pensiun," ujarnya saat menggelar konferensi pers di Aula Primbana, Jalan Ngumban Surbakti Medan, Minggu (17/9/2017).

Dikatakan Edy, dirinya bertekad untuk maju menjadi orang nomor satu di Sumatera Utara setelah mendapat dukungan warga suku Jawa pada 1 Juni 2017 lalu.

"Saya orang Jawa, tapi orang Jawa jangan bangga karena jumlahnya terbanyak. Mari kita tingkatkan kualitas membangun Sumut. Orang Sumut tak ada yang serius urus Sumut, makanya saya pulang,!" tegasnya. 

Ketika disinggung siapa yang akan mendampinginya menjadi calon wakil gubernur, dia mengaku akan mencarinya sendiri.

Sebelumnya, santer terdengar kabar Edy akan berpasangan dengan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan, Musa Rajekshah alias Ijeck.

"Saya harus jadi nomor satu, jadi Gubernur, sampai hari ini saya belum punya calon pendamping. Dengan Ijeck, saya sudah kenal dia. Kita cari yang terbaik untuk masyarakat," ungkap Jenderal Bintang Tiga itu.

Menurutnya, keharmonisan antara Gubernur dan wakilnya sangat berpengaruh terhadap pembangunan Sumatera Utara yang masyarakatnya terkenal majemuk.

Di Sumut, lanjut Edy, disharmonisasi banyak terjadi antara Gubernur dan wakilnya. Kata dia, kedua pimpinan daerah ini sering bertengkar yang dampaknya buruk pada program-program pembangunan.

"Kapan Sumut maju kalau gubernur sama wakilnya ribut terus? Makanya saya tak mau dikawinkan, biar saya cari wakil saya sendiri," ucapnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, untuk menuju Sumut 1 dirinya sudah melamar ke semua partai politik. Soalnya, dia bukan kader partai sehingga tidak otomatis memiliki partai untuk menjadi perahu politiknya.

Terkait partai mana yang akan memberi dukungan, mantan Pangdam I/BB ini belum mau memberitahukan.

"Nanti kita beri tahu setelah SK-nya turun. Kan, bisa saja berubah. Mana tahu ada calon yang lebih baik dari saya menurut partai," pungkasnya.(sandy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini