Masyarakat Asahan mulai geram melihat tingkah laku
pangkalan elpiji 3 Kg yang menjual gas ke kedai-kedai dan menjualnya di atas
harga eceran tertinggi (HET). Akibatnya, gas bersubsidi di Kabupaten Asahan
mulai sulit dipeorleh, harganya pun cukup mahal, mulai Rp 20.000 hingga Rp
25.000 per tabung. Padahal, HET Elpiji di Asahan Rp 17.000.
“Kami minta Pemkab Asahan menindak pangkalan yang nakal.
Kami kecewa gas yang masuk ke pangkalan langsung habis,” kata rido warga
Kisaran kepada wartawan Kamis (28/9/2017) sekira pukul 13.00 wib.
Lanjut rido lagi, gas bersubsidi yang seharus dinikmati
oleh masyarakat terpaksa harus dibeli harga yang mahal dari kedai-kedai.
Seharusnya gas tersebut dapat dicari masyarakat di pangkalan, namun harus
didapat di kedai.
Kabag Ekonomi Setdakab Asahan melalui Kasubag, Jamiat
mengatakan pihaknya akan mengecek kondisi gas di lapangan. “Kita sudah surati
semua pangkalan untuk menjual sesuai aturan. Kita juga akan cek ke lapangan,”
kata Jamiat.(rial)