Pesawat Tabrakan, Pilot Tes Urin dan Diistirahatkan

Sebarkan:

KNKT Investigasi Insiden Senggolan



KNKT Investigasi Insiden Senggolan

 Empat orang  pilot dan copilot, dua pesawat Lion Air Grup yang bersenggolan yaitu pesawat Lion Air dengan Wings Air  di Bandara Kualanamu dites urin terkait alkohol dan narkoba oleh Balai Kesehatan Penerbangan di Jakarta. Kemudian untuk memberikan rasa ketenangan mereka juga diistirahatkan dalam batas waktu yang tidak ditentukan.

“Hasil tes urin dan penyebab bersenggolan belum bisa dipublikasikan, paling cepat delapan bulan paling lambat 12 bulan kedepan, itu aturan undang-undang," kata  Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto didampingi sejumlah pejabat terkait seperti Kepala Otoritas Bandara  (Otban)  Wilayan II Medan Nur Isnin, General Manajer (GM) PT AP II Cabang Bandara Kualanamu Arif Darmawan, GM AirNav Nurhasan, Station Manager Lion Air Ellen Noviana Manalu  di Media Center Lantai II Bandara Kualanamu pada Jumat (4/8).

Soerjanto menerangkan, pihak KNKT menurunkan tim  berjumlah lima orang sejak semalam sudah melakukan investigasi dan saat ini sudah mengamankan beberapa barang bukti yang diperlukan terkait insiden tersebut termasuk rekaman CCTV, kotak hitam (black bord) pesawat, serta wawancara pada petugas dan penumpang yang ada hubungannya dengan insiden tersebut.
           
Dirinya juga mengatakan, pihak KNKT dalam penyelidikan ini tidak dalam tahap mencari kesalahan. Namun lebih fokus pada bagaimana kejadian ini tidak terulang kembali pada hari berikutnya. “Kita disini tidak mencari kesalahan, namun mencari solusi antisipasi kedepan supaya tidak terulang kembali peritiwa ini," terang Soerjanto.


Menurutnya ,peristiwa kecelakaan pesawat seperti ini dalam tahun ini sudah terjadi sebanyak 22 kali. Dimana paling banyak terjadi di  Papua sedangkan di Bandara Kualanamu baru yang pertama. “Kita lakukan investigasi sehingga bisa menjadi masukan dan evaluasi  sehingga ini tidak terulang kembali. Untuk keperluan penyelidikan lebih mendalam, kedua pesawat dalam pengawasan KNKT, dan di groundet  (dikandangkan) di area appron Wiktor Wisky 9.Setelah selesai baru diserahkan pada pihak maskapai," jelasnya.(walsa)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini