Pembangunan Jembatan Namo Rih, Diduga Asal Jadi

Sebarkan:

Pembangunan Jembatan Namo Rih, Diduga Asal Jadi


Belakangan ini pembangunan di Kabupaten Deliserdang lagi giat-giatnya, namun sebagian dari pemegang proyek diduga dengan sengaja mengerjakannya asal jadi.

Seperti yang terjadi di proyek pembangunan jembatan yang berada di sungai tengah Desa Namo Rih, Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang, proyek yang bersumber dari APBD Deliserdang Tahun 2017 dengan biaya Rp.2.157.395.000 tersebut diduga tak sesuai dengan bestek.

Seperti penuturan warga Pancurbatu saat ditemui tak jauh dari lokasi pembanguan jembatan Desa Namo Rih tersebut. Dibeberkannya lagi,"pembangunan pondasi tiang jembatan tanpa tapak, dan menggunakan besi paling besar 18 inci, yang paling kami sesalkan, besi yang sudah di cor di dasar hanya seperti kotak persegi empat, sementara di tengah tak ada sama sekali,"ujar pria paroh baya ini penuh tanda tanya.

Untuk itu, mereka pun berharap jembatan yang lagi dibangun menggunakan uang Negara tersebut perlu di cek ulang, sebab kondisinya sangat memprihatinkan, terlebih jembatan tersebut menghubungkan Kecamatan Pancurbatu ke Kecamatan Kutalimbaru.

"Kalau seperti ini cara pengerjaanya, kemungkinan umur jembatan itu tak akan bertahan lama, sebab tak sesuai dengan besteknya,"ujarnya sambil berlalu.

Sementara itu, salah seorang kontraktor berinisial STK saat dihubungi tentang cara pembuatan jembatan di Deliserdang mengatakan,"jembatan di Deliserdang menggunakan besi H untuk penahan lantainya, sementara untuk Provinsi menggunakan beton bertulang, dan untuk pondasinya wajib memiliki tapak lebih besar dari tiang penahan jembatan apa lagi di sisi kiri kanan sungai,"ujarnya.

Dibeberkannya lagi,"untuk ukuran besinya, pengikat minimal besi 14 inci dan yang berdiri minimal besi 20 inci dan besinya besi ulir,"katanya mengakhiri.

Pantauan wartawan dilapangan terlihat pondasi untuk tiang jembatan telah dikerjakan, begitu juga dengan besi tiang telah dipasang, namun pengerjaannya diduga asal jadi, sehingga kekuatan jembatan tersebut diragukan.

Sementara para pekerja saat hendak dikonfirmasi mengatakan jika mereka sekedar tukang bangunan saja, dan tak mengetahui seperti apa besteknya.

"Kami tukang saja bang, coba abang temui CV.Eka Jaya karena mereka lah yang kontraktornya, kalau tak salah pimpinannya bernama S,"ujarnya sembari berlalu.(rg)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini