Akibat bentrokan
itu, salah satu warga Risahati Luwuna (22) warga Jalan Serbaguna, Pasar 4, Desa
Helvetia, Kec. Labuhandeli, Kab. Deliserdang, mengalami luka - luka.
Sebelum keributan
itu terjadi, kelompok dari Saiful Bahri yang ingin membangun rumah ibadah
gereja memberikan surat pemberitahuan ke Polsek Medan Labuhan.
Pasca
pemberitahuan secara tersurat, kelompok dari Saiful Bahri memasan plang
pembangunan gereja di areal lokasi eks HGU PTPN II yang selama ini mereka
kuasai.
Ternyata, kelompok
pemuda dari kubu Zurek Ketaren merasa tidak senang mendatangi lokasi. Dengan
kekuatan massa sebanyak puluhan kelompok pemuda, mereka menyerang masyarakat
penggarap yang ingin mendirikan plang gereja.
Akibatnya,
kelompok penggarap dari Saiful Bahri mendapat serangan anarkis dari kelompok
pemuda yang bersenjatakan balok dan kelewang. Penyerangan itu mengakibatkan
salah satu warga terluka, sepeda motor dibakar, mobil Toyota Rush rusak
beberapa gubuk dan plang dirusak.
Keributan itu
mengundang petugas kepolisian, hingga waktu larut malam situasi yang sempat
memanas akhirnya pecah setelah Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Yemi Mandagi
turun ke lokasi.
"Tiba - tiba
aja kami diserang, kami cuma mau mendirikan plang pembangunan gereja. Satu
teman kami mengalami luka karena dikelewang," kata salah satu warga yang
diserang.
Suasana di lokasi
akhirnya dapat ditenangkan, hingga malam hari petugas gabungan dari Polres
Pelabuhan Belawan dan Polsek Medan Labuhan masih melakukan pengamanan di areal
tersebut.
Saat berita ini dimuat redaksi, Kapolsek Medan
Labuhan, Kompol H Yasir Ahmadi dikonfirmasi mengaku, pihaknya masih mengamankan
situasi di lokasi. Pasca terjadinya keributan ini, pihaknya belum ada mengamankan
dari kedua belah pihak.
"Korban yang
terluka sudah membuat laporan, pelakunya masih kita selidiki. Kasusnya akan
segera kita proses, jadi, kita masih fokus mengamankan lokasi dulu," kata
Yasir malam tadi. (mu-1)