Wirdan Hasibuan Cabup Palas dari Jalur Independen

Sebarkan:
Wirdan Hasibuan, calon bupati Palas dari jalur independen.



  Keinginan hatinya yang kuat untuk mempersembahkan yang terbaik mendorong Wirdan Hasibuan turut serta sebagai calon bupati (Cabup) Kabupaten Padang Lawas (Palas), pada pilkada serentak Palas 2018 lewat jalur perseorangan atau jalur independen.

  "Melihat kondisi daerah Kabupaten Palas saat ini, juga gaya kepemimpinan pemimpin daerah hari ini, mendorong kuat niat saya untuk maju menjadi Bupati Palas periode 2019-2024 lewat jalur independen," sebut Wirdan Hasibuan, kepada wartawan, Senin (10/7/2017).

  "Saya melihat model kepemimpinan di Palas saat ini, sistem kepemimpinan yang terpusat secara sentralistik, bukan sistem kepemimpinan yang demokratis. Istilah top down leadersip. Maunya asas demokrasi yang dibawa dari arus bawah ke atas," sebutnya

  Diungkapkan Staf pada Kantor BPS Palas yang masih aktif ini, sesuai data statistik yang ada padanya, kondisi daerah Palas sekarang faktanya, pertumbuhan ekonomi naik tapi megap-megap.

  "Faktanya di lapangan sesuai data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Palas dari sektor laju pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2015, pertumbuhannya 5,74% dan di tahun 2016 menjadi 6,06%. Hanya mampu tumbuh sebesar 0,23% selama satu tahun berjalan," urainya.

  Sedangkan menurut harga yang berlaku, lanjutnya, PDRB Kabupaten Palas di tahun 2015 sebesar Rp 7,8 trilyun dan di tahun 2016 menjadi Rp 8,8 trilyun, atau tumbuh sebesar Rp 1 trilyun dalam setahun. "Padahal potensi sumber daya alam (SDA) di daerah Palas sangat melimpah," ucapnya.

  Disebutkan figur yang mengaku tidak suka gaya kepemimpinan Asal Bapak Senang (ABS) ini, angka kemiskinan di Palas dari tahun ke tahun menunjukkan kenaikan.

  "Datanya, dari sebanyak 263.784 jiwa penduduk di Kabupaten Palas saat ini. Pada tahun 2015 jumlah penduduk miskinnya sebanyak 22.380 jiwa dan di tahun 2016 naik menjadi sebanyak 22.800 jiwa. Dalam setshun jumlah penduduk miskin di Palas naik sebanyak 420 orang," jelasnya.

  Dari kondisi riil inilah, putra kelahiran Huristak, pada 10 agustus 1973 bertekad maju sebagai calon bupati Palas dari jalur independen. "Saya berharap besar, tokoh masyarakat dari suku Jawa yang ada di Palas ini bersedia menjadi wakil saya di pilkada nanti," akunya.

  Untuk persiapan menuju Pilkada serentak 2018 Palas, lanjut alumni S2 Magister Manajemen itu, saat ini pihaknya sedang gencar-gencarnya memgumpulkan ribuan KTP atau kartu keluarga dari masyarakat Kabupaten Palas yang bersedia mendukungnya menuju kursi Palas 1.

  Beberapa program kerja yang ditawarkannya, antara lain, dana penguatan ekonomi keluarga sebesar Rp 300.000 sampai Rp 500.000 perbukan perumah tangga. Mengangkat guru ngaji sebanyak 5 orang di setiap desa se-Palas dan mengangkat 2 orang pekerja di lembaga keuangan syariah (LKS), dari setiap desa se-Palas.


  "Visi dan misi kepemimpinan kita nantinya, tetap mengedepankan aspek keimanan dan agamis, sebagai wujud nyata membumikan daerah Kabupaten Palas, yang dikenal berjuluk Serambi Mekkahnya Provsu ini," pungkasnya.(pls-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini