Salut...! Turis Asing Mengajar Tanpa Pamrih di Sekolah Bahorok

Sebarkan:

Bule asing mengajar tanpa pamrih


Berniat mencerdaskan generasi bangsa, Arifin warga Kelurahan Pekan Bahorok, Kabupaten Langkat, yang merupakan salah seorang pemandu wisata (guide) mengajak turis Manca Negara (WNA) mengajar bahasa Inggris di salah satu sekolah.

Tanpa harus memilah, warga kebangsaan Inggris Lizzy, terus membantu warga sekitar. Asalkan sang kepala sekolah setuju, maka turis dimaksud akan bersedia hadir untuk mengisi jadwal sebagai wujud menambah wawasan peserta didik.

Lizzy, pun mengajar tanpa meminta pungutan biaya sedikitpun (gratis). Dengan senang hati Arifin selaku guide memboyong turis asing yang kebetulan berkunjung dan berada di wisata Bukit Lawang.

"Tergantung permintaan sekolah, misalnya butuh bahasa Jerman, Perancis, Inggris, maka kami (Arifin dan Lizzy) akan mengisi mata pelajaran. Agar seluruh anak Indonesia, cerdas dan itupun kalau kepala sekolah setuju," kata Arifin didampingi Lizzy, Rabu (19/7).

"Pertimbangannya hanya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), seiring perkembangan era serta warga seputaran wisata selayaknya memahami bahasa asing," timpal dia.

Seperti yang di lakukan mereka di SD 053954 Empus-Bahorok. Mendampingi Lizzy (27) warga Negara Inggris mengajar pelajaran dasar bahasa Inggris. Dimana sebelumnya, Arifin mempernalkan Lizzy kepada guru dan siswa yang diketahui sebagai guru Saint dan Biologi di nengaranya.

"Berkunjung ke bukit Lawang sebagai tenaga Foulunter (suka rela) dengan semangat mendidik siswa berbahasa Inggris," sebut Lizzy disampaikan Arifin selaku Guide.

Mulai dari pengenalan huruf dan beberapa benda, cara membaca serta mengartikannya ke bahasa Indonesia, dilanjutkan dengan berhitung. Dengan tersenyum dan merasa senang Lizzy, mengajar satu persatu siswa di sekolah itu.

"Saya salut dengan minat belajar murid yang cukup antusia dan semangat mendapatkan ilmu. Meski awalnya salah baca dan kurang memahami. Namun jika dibiasakan maka murid sekolah itu kan cepat menguasai dan pintar," tutur Lizzy.

Tidak perlu malu dan sungkan apalagi takut salah saat belajar karena pembenahan salah menjadi benar serta bangga bisa membantu sesama," tegas kata Arifin menirukan penuturan Lizzy.


Hal yang dilakukan Lizzy, mendapatkan apresiasi dari guru disana. "Meski disetiap ujian akhir kelas V1 disajikan materi Bahasa Inggris. Namun sejauh ini belum pernah murid disana mendapat pelajaran itu," kata guru disana merasa terharu.

Termotivasi

Sementara kepala sekolah (kasek) SD Empus Mhd Yani SPdI mengaku, salut dengan kepedulian warga asing terhadap kemajuan pendidikan bangsa. Dan 97 siswanya merasa terbantu dan termotivasi kehadiran turis untuk mengajar di kelas.

"Disini terkendala penambahan guru asing. Sebab, tidak di benarkan penambahan guru honor. Saya sanfat senang sekali dengan kehadiran mereka," terang dia.

Pihaknya juga berharap, kiranya dinas pendidikan Langkat memberi peluang agar murid setingkat SD mendapat pelajaran tambahan bahasa asing karena sangat identik dengan wisata. "Cuma itu harapan kami pak kepada Dinas P dan P Langkat," tutup dia.(lkt-1) 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini