Rumah Singgah Caritas Pusat Rehabilitasi Sosial Penyalahgunaan NAPZA Diresmikan

Sebarkan:

 
Rumah Singgah Caritas Pusat Rehabilitasi Sosial Penyalahgunaan NAPZA Diresmikan

Rumah Singgah Caritas Pusat Rehabilitasi Sosial Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Zat Adiktif lainnya) Yayasan Caritas PSE Keuskupan Agung Medan Jalan WR.Supratman, Kelurahan Lubuk Pakam I-II, Kecamatan Lubuk Pakam diresmikan pada Kamis (6/7).

Rumah singgah ini merupakan proyek bantuan pemerintah Jepang melalui program Grant Assistance For Grassroots Human Security Projects yang dibangun sejak 29 November 2016 tahun lalu. Rumah singgah ini mampu menampung 60 orang.

Sebelum acara peresmian terlebih dahulu dilaksanakan ibadah yang dipimpin Uskup Agung Medan, Monsignore (Mgr) Anicetus Bongsu Sinaga, OFM.

Setelah ibadah selesai, acara peresmian pun dilanjutkan kata sambutan dari Ketua Yayasan Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Agung Medan, Todo Agustinus Pasaribu.

Dalam sambutannya Todo Agustinus Pasaribu mengatakan pihaknya mengucapkan terimakasih atas dukungan pemerintah Jepang dan semua pihak sehingga gedung panti rehabilitasi ini bisa dibangun di atas lahan seluas 1400 M2.

“Setiap tahun pecandu narkoba semakin banyak dan meningkat sehingga sangat dibutuhkan pembangunan panti rehabilitasi. Pemerintah Jepang memberikan bantuan sebesar 10 Juta Yen atau Rp 1 M lebih," kata Todo Agustinus Pasaribu.

Dirinya juga menjelasakan pemerintah Jepang membantu membangun gedung semenata untuk operasional dibantu Caritas Jerman. “Kita juga memiliki panti rehabilitasi di Jalan Sei Asahan Medan dengan kapastias 20 orang dimana saat ini ada 18 orang. Setelah peresmian ini, 18 orang itu akan dipindahkan ke panti rehabilitasi ini yang memiliki kapasitas sekira 60 orang," jelasnya.

Sementara Konsul Jenderal Jepang di Medan, Mr Takeshi Ishi menerangkan, dana sekira Rp 1 M yang mereka berikan untuk membangun panti rehabilitasi ini merupakan dana hibah yang berasal dari pajak masyarakat Jepang.

Dirinya juga mengatakan pihaknya setuju memberikan bantuan untuk membangun panti rehabilitasi ini setelah pihaknya mendapatkan informasi jika sekitar 400 ribu masyarakat Sumatera Utara menjadi penyalahguna narkoba atau sekitar 3 persen dari penduduk Sumatera Utara.

“Pemerintah Jepang sangat terkesan dengan pembangunan panti rehabilitasi ini. Saya berharap semakin banyak pecandu narkoba yang akan tertolong setelah adanya tempat rehabilitasi ini. Masyarakat Jepang senang membantu membuat gedung ini,” terang Mr Takeshi Ishi.

Dirinya juga berharap agar hubungan Pemerintah Indonesia dengan Jepang bisa berjalan lebih baik lagi seperti yang selama ini sudah terjalin. “Sudah pasti kualitas hidup warga akan berkurang jika sudah terkena narkoba," jelasnya.


Setelah pengguntingan pita tanda diresmikannya Mr Takeshi Ishi pun meninjau gedung panti rehabilitasi didampingi Todo Agustinus Pasaribu , Uskup Agung Medan, Monsignore (Mgr) Anicetus Bongsu Sinaga, OFM, Kepala BNNK Deliserdang AKBP Joko Susilo, perwakilan BNNP Sumatera Utara AKBP Magdalena Sirait, Kasat Lantas Polres Deliserdang AKP Sah Udur Sitinjak, perwakilan Pemkab Deliserdang, perwakilan Ditres Narkoba Polda Sumatera Utara dan tamu undangan lainnya. (walsa)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini