Masih sempit |
Hingga kini, kondisi dan keadaan badan jalan
lintas, yang dimatangkan akan mempersingkat jarak tempuh dari daerah Kabupaten
Padang Lawas (Palas), tembus menuju ke daerah Kabupaten Mandailing Natal
(Madina), keadaannya masih sempit dan ramai pengguna jalan.
Pantauan wartawan, Selasa (11/7/2017), seperti
di titik jalan mulai dari Desa Sayur Mahincat, di Kecamatan Barumun Selatan (Barsel),
hingga sampai di titik Desa Hapung Kecamatan Sosa, sebagai titik nol jalan yang
akan ditembuskan ke Madina.
Terlihat jelas ukuran lebar badan jalan yang
sempit, hanya sekitar selebar 3,5 meter saja. Sementara, jumlah kenderaan
bermotor dan masyarakat sekitar jalan lintas itu, terbilang ramai memanfaatkan
jalan. Seperti pengendara becak bermotor (betor) dan anak-anak sekolah.
"Memang, bila jalan tembus Palas-Madina
ini benar dilaksanakan, tentu akan semakin dekat jarak dari Palas ke
Madina," sebut Dian Hasibuan, satu warga Desa Gajah, Kecamatan Sosa, saat
berbincang dengan wartawan.
"Saat ini, kami dari desa ini, bila akan
menuju ke daerah Madina, harus memutar jalan via padang sidempuan baru ke
Madina, waktunya sekitar 8 sampai 9 jam perjalanan. Tapi, kalau jalan ini bisa
ditembuskan ke Madina, waktu tempuhnya hanya sekitar 1,5 sampai 2 jam saja
ujarnya.
Tentu, lanjutnya, dengan jarak tempuh yang
dekat dan singkat, akan menghemat biaya perjalanan. "Jadi, bila jalan
tembus Palas-Madina itu dikerjakan, maka harus dilakukan perlebaran badan
jalan. Tapi, saat ini belum tampak dikerjakan," sebut Dian.
"Setidaknya, untuk membuka akses jalan
lintas tembus Palas-Madina tersebut, lebar badan jalannya 8 meter atau jalan
jalur dua," katanya.
Sementara itu, Rijal Nasution, warga di
Kecamatan Sosa menyebutkan, rencana pembangunan jalan lintas Palas-Madina via
Desa Hapung itu baik, untuk mempersingkat jalan tempuh kedua daerah. Tapi, saat
ini, kondisi jalan tembus itu belum dimulai.
"Sedangkan, kondisi dan keadaan badan
jalan lintas Palas-Riau (jalan lintas provsu-red), yang setiap harinya semakin
padat dilewati kenderaan besar, seperti bus, truck fuso/trailer, truck tangki
CPO atau BBM. Kondisi jalannya masih rusak parah dan belum dilebarkan,"
ubgkapnya.
Oleh karena itu, Rijal berharap besar kepada
pemerintah, agar lebih memprioritaskan pekerjaan peningkatan dan perbaikan
badan jalan lintas provsu Palas-Riau. "Saya pikir, lebih besar manfaatnya
jalan lintas Palas-Riau duluan di perbaiki, baru buka jalan Palas-Madina,"
pungkasnya. (pls-1)