Gawat...! Pabrik Kelapa Sawit Buang Limbah ke Sungai

Sebarkan:
Pabrik Kelapa sawit yang membuang limbah ke sungai


Warga Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat khusus para nelayan "menjerit". Beberapa bulan belakangan hasil tangkapan mereka menurun. Sebab, air disana tercemar dengan limbah perusahaan kelapa sawit yang membuang limbah ke Sungai. 



Seperti yang diutarakan Ramli, salah satu nelayan yang mengeluhkan limbah pabrik kelapa sawit disana. Dimana para penguzaha disana dengan semena-mena membuang limbah ke dalam sungai. 



"Coba abang lihat sendirilah, nanti sangkannya aku mengada-ngada pulak. Lihat itu pipa limbah langsung menjirok ke aliran sungai. Dan saban hari limbah dibuang disana," jelas pria ini, Minggu (9/7) siang. 



Tidak hanya satu pabrik saja yang membuang limbah ke dalam sungai. Namun hampir rata-rata pabrik sawit sembuang libah tanpa ada penyulingan kembali. Hal inilah yang sangat merusak air disungai menjadi hitam dan keruh. 



"Akibat ulah para cukong ini bang, mata pencarian kami otomatis hancur. Sebab, ikan pada bermatian dan jentik-jentik ikan juga. Bagaimana kami bisa menafkahi anak istri kami kalau begini," sebut pria bertubuh ceking ini. 



Aksi nakal para cukong ini bukan hanya sebulan. Namun sudah berbulan-bulan, bahkan bertahun dan tidak ada etikat baik dari pengusaha. Tentunya tidak hanya ikan, ekosistem dilingkungan aliran sungai yang langsung bermuara ke lau menjadi rusak. 

Limbah dibuang ke sungai


"Kami sudah mendatangi perusahaan beberapa waktu lalu. Tapi mereka seilah acuh tak acuh menyikapi kedatangan kami. Maka kami sangat berharap peran serta pemerintah Kabupaten Langkat, langsung. Agar masalah ini dapat segera terselesaikan," sabung Somat, warga lain yang sehari-hari menggantubgkan hidup dengan mencari ikan. 



Hal senada juga diutarakan oleh Azro'i, yang merupakan kepling Desa Besilam. Dimana menurutnya yang terang-terangan membuang limbah ke Sungai adalah PT MAR, PT MM dan PT CCM. Perusahaan-perusahab ini merupakan perusahaan pengelola kelapa sawit. 



"Kalau yang terang-terangan membuang limbah setahu saya PT itu. Secara tidak langsung, perusahaan ini yang sudah merusak ekosistem sungai dan laut," terang dia. 



Dimana aliran sungai Batang Serangan, mengalir langsung ke aliran sungai di Batang Serangan, Besilam dan Tanjung Pura serta bermuara ke laut. Namun sebagai pemerintah terkecil dirinya tidak bisa berbuat banyak. Baik itu dinas Perizinan dan Dinas Badan Lingkungan Hidup. 



"Segala upaya sudah kami lakukan bang. Tapi upaya kami seolah sia-sia. Baik itu surat dan menegur langsung sudah kami lakukan. Tinggal Pemerintah Kabupaten dan petugas kepolisian lagilah yang kami minta untuk mengambil tindakan," sebut dia. (Lkt-1) 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini