 |
| Tanam kedele |
"Benih kedele untuk penangkar yang hari ini kami tanam seluas 30 Ha, varietas Anjasmoro," sebut Ketua Gapoktan Jaya Muda, Tarmizi Lubis menyebutkan, Senin (24/7/2017).
"Hasil pertanaman kedele ini, nantinya akan dijadikan sebagai penangkar kedele swadaya untuk persiapan pembenihan tahun 2018. Jumlah petani yang terlibat di pertanaman kedele ini sebanyak 53 orang," jelasnya.
Benih kedele yang akan ditanam ini, lanjutnya, dibeli dari petani, atas dasar bantuan dana pembelian benih dari pemerintah. Setidaknya dibutuhkan sebanyak 1,5 ton benih kedele untuk areal lahan seluas 30 Ha tersebut.
Bila ditanam saat ini, akhir bulan juli, maka diprediksi, pada akhir bulan oktober kedele sudah bisa dipanen. "Lahan pertanaman kedele ini, adalah lahan persawahan, makanya sekarang kami tanam kedele, agar nanti pada akhir bulan nopember kami bisa kembali bertanam padi sawah di atas lahan ini," ungkapnya.
"Sesuai hasil demplotnya, prediksi hasil produksi pertanaman kedele ini bisa mencapai sebanyak 2 ton perhektare, atau sebanyak 60 ton untuk luas lahan 30 hektare. Ini program pembenihan kedele. Jadi, hasil panen kedelenya, nanti akan dijual ke poktan-poktan lain untuk dijadikan benih," terangnya.
Sesuai dengan Rincian Usaha Kegiatan (RUK) yang telah disusun, tambah Tarmizi, pihaknya akan menjual benih kedele varietas Anjasmoro ini kepada poktan-poktan lain, setelah benih kedele siap packing dengan label Gapoktan Jaya Muda, seharga Rp 10.320/Kg.
"Hasil penjualan benih kedele, nantinya akan kita alokasikan untuk kebutuhan biaya saprodi pertanaman padi, jagung dan kedele (pajale-red) secara berkelanjutan. Di samping sebagai usaha penghasilan bagi anggota Gapoktan Jaya Muda," pungkasnya. (pls-1)
