Brilian Moktar : Revitalisasi Pasar Hanya Alasan Gusur Pedagang

Sebarkan:
Seperti yang masyarakat Kota Medan ketahui, bahwa dalam beberapa waktu terakhir, Pemerintah Kota (Pemko) Medan aktif dalam melakukan penggusuran pasar tradisional atau disebut program revitalisasi pasar.

Program revitalisasi pasar itu menurut Tokoh Masyarakat Sumut Brilian Moktar, hanya merupakan alasan Pemko Medan untuk menggusur pedagang pasar tradisional.

Politisi Partai PDI Perjuangan itu mengatakan, setiap revitalisasi pasar, pihak Pemko Medan kurang mengedepankan nasib para pedagang.

Sebab, kata dia, revitalisasi yang cenderung memakan waktu lama itu tidak dibarengi dengan kesiapan Pemko dalam hal menyediakan lokasi sementara yang layak dan strategis bagi para pedagang.

"Bertahun‑tahun tanpa kepastian itu sangat mengganggu perekonomian masyarakat. Apakah seperti itu namanya revitalisasi?" ungkap Brilian Moktar kepada wartawan, Minggu (30/7/2017).

Ditegaskannya, Pemko Medan terkesan hanya mengedepankan kepentingan pedagang besar dan memiliki modal kuat.

"Hal itu tampak jelas dari pertumbuhan usaha berbentuk jaringan ritel waralaba atau sistem franchise," tegasnya.

Menurutnya, ketidakpedulian Pemko Medan dapat dilihat dari kebijakan yang diambil terhadap Pasar Timah, Pasar Bulan, Pasar Kampung Lalang, Pasar Belawan dan Pasar Aksara.

"Dari pendataan yang dilakukan, terdapat ribuan orang yang bakal kehilangan mata pencarian atas semua kebijakan tersebut," ujarnya.

Brilian merincikan, ada 821 kios di Pasar Aksara, 325 kios di Pasar Timah, 386 kios di Pasar Bulan, 150 di Pasar Belawan dan 750 kios serta lapak di Pasar Kampung Lalang dengan total 2.432 kios.

Terkait hal tersebut, Anggota DPRD Sumut ini meminta Walikota Medan Dzulmi Eldin untuk memanggil Dirut PD Pasar Kota Medan Rusdi Sinuraya untuk diberikan pengarahan agar tata kelola pasar tradisional dapat lebih baik.

"Jangan asal masuk, lalu mengobrak‑abrik pasar dan mengorbankan para pedagang," ucap Brilian.(sandy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini