Sumut Paten Hanya Slogan, Faktanya Sumut Tak Paten

Sebarkan:
 

Buruknya Infastruktur Jalan Povsu di Palas

 

[caption id="attachment_81755" align="aligncenter" width="350"] Ketua JPRMI Kabupaten Palas, Muhammad Idrisman Mendefa.[/caption]

 

 

 

"Sumut Paten itu, hanya slogan. Faktanya, Sumut itu tak Paten. Buktinya infrastruktur Jalan Provsu di Palas, sampai kini gak paten," sebut Ketua Jaringa Pemuda Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) Kabupaten Padang Lawas (Palas), Muhammad Idrisman Mendefa, Kamis (15/6/2017).

 

Pernyataan tegas ini disampaikan, mengingat sampai saat ini, sudah memasuki H-10 menuju hari raya idul fitri 1438 hijriyah, namun kondisi badan jalan Provinsi Sumut (Provsu) di daerah Kabupaten Palas masih amburadul dan belum ada tanda-tanda akan perbaikannya.

 

"Sudah tiga periode gubsu menjabat, sejak Kabupaten Palas dimekarkan, mulai dari Syamsul Arifin, Gatot Pujo Nugroho hingga kini Pak Tengku Ery Nuradi. Kondisi badan jalan provsu di Palas masih amburadul. Masih banyak istilahnya di sini, kubangan kuda nil di badan jalan," tegasnya.

 

Ingat, lanjut Idrisman, Kabupaten Palas adalah wajahnya Sumut. Kalau wajahnya buruh, bagaimana orang akan tertarik masuk ke Sumut, untuk berinvestasi di wilayah Sumut.

 

"Kabupaten Palas, wajahnya Sumut. Sebab Palas sebagai pintu masuk dari daerah-daerah lain, seperti dari Provinsi Riau, Sumbar, Palembang, Bengkulu, Lampung sampai tamu yang datang dari Pulau Jawa sana," jelasnya.

 

Menurut Mendefa, yang setiap harinya melintasi jalan Provsu dai Kecamatan Sosa hingga ke Kecamatan Barumun di Sibuhuan, ibukota Kabupaten Palas, yang berjarak sekitar 28 kilometer, setidaknya ada 50 titik kerusakan badan jalan.

 

"Dari rumah saya di Desa Gunung Beringin, Kecamatan Sosa sampai di Sibuhuan, saya ingat dan saya hitung-hitung ada 50 titik kerusakan badan jalan Provsu. Dari kerusakan sedang hingga kerusakan berat. Begitu pula kondisi jalan provsu dari Sosa hingga Huragi," ujarnya.

 

Dituturkannya, beberapa titik kerusakan berat pada badsn jalan provsu mulai dari Siborna Bunut, Tanjakan Simandi Angin, Pasir Jae, Pasir Julu, Jembatan Ampolu, depan SMP Ampolu, sekitar Simpang 17, dekat cucian mobil di Tanjung Bale.

 

"Kemudian, Desa Aer Bale, Parao Sorat, Rao-rao Dolok, Ujung Batu, Aliran Aek Taki di Pasar Ujung Batu, yang kerap tergenang air saat hujan. Terus jalan provsu di Desa Aek Tinga," urainya.

[caption id="attachment_81756" align="aligncenter" width="350"] Salah satu bukti rusaknya infrastruktur di Sumut[/caption]

Selanjutnya, Jembatan Sialang Rindang, Lubuk Bunut, jalan provsu dekat Simpang PTPN IV Sosa, Desa Sibodak Sosa Jae, jembata  Sibodak, batas Desa Parmainan, depan MDA Parmainan, jalan Parmainan yang longsor. Batas Parmainan dengan Desa Pagaran Dolok.

 

"Kemudian, sekitar lapangan Desa Pagaran Dolok, Tanjakan Aliaga hingga Simpang Trans Aliaga. Sampai kini titik jalan provsu ini masih rusak parah dan belum diperbaiki," jelasnya.

 

Untuk itu, Idrisman berharap kiranya pihak Pemprovsu dapat peduli atas keselatan warga masyarakat yang melintasi di atas badan jalan provsu di Palas tersebut.

 

"Sudah banyak korban berjatuhan di atas jalan yang rusak itu. Kami berharap agar jalan di tempat kami dapat segera diperbaiki. Apalagi ini sudah menjelang lebaran," pungkasnya.(pls-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini