Mesjid Raya Binjai Lokasi Favorit Jamaah Asal Luar Negeri

Sebarkan:
[caption id="attachment_81014" align="aligncenter" width="350"] Mesjid Raya Binjai Lokasi Favorit Jamaah Asal Luar Negeri
[/caption]
Mesjid Raya Kota Binjai terletak di Jalan Wahid Hasyim, Kecamatan Kota Binjai. Masjid yang berada di kawasan Pasar Tavip ini dibangun oleh Sultan Langkat Tuanku Sultan Haji Musa Al Khalid Al Mahadiah Muazaam Shah pada tahun 1887 dan pertama kali dipergunakan pada tahun 1890 dan diresmikan oleh putranya Tuanku Sultan Abdul Jalil Rahmat Shah.

Pembangunan masjid ini lebih dulu dimulai 12 tahun dibandingkan masjid Azizi yang berada di Tanjung Pura. Namun pembangunnanya sama-sama membutuhkan waktu tiga tahun.

Mesjid Raya Medan berdiri di atas lahan 1000 meter persegi. Sejak berdiri, mesjid sudah beberapa kali melakukan renovasi. Khususnya di bagian timur dan selatan dibagun teras untuk menambah daya tampung mesjid.

Sekretaris Mesjid Raya Medan, Haji Usman mengatakan dari empat kubah masjid yang menghiasi atap mesjid, kubah utama sudah berganti warna. Sedangkan sisanya masih berwarna hijau sesuai dengan warna aslinya.

"Kubah utamanya sudah dilapisi stainless steell sehingga menjadi warna perak. Sengaja ditutup karena sudah bocor namun kita tidak merubah bentuk hanya membalutnya," kata pemilik toko perabotan ini, Jumat (9/6/17).

Usman mengatakan walaupun kubah dan beberapa bagian mesjid sudah direnovasi namun tidak pada bagian tiang utama. Tiang yang dicat putih tersebut belum diganti sejak mesjid berdiri.

"Kayunya keras sekali sudah mirip besi, itu karena saking lamanya," katanya.

Di dalam mesjid terdapat mimbar yang memiliki tinggi sekitar 1,5 meter. Berwarna kombinasi putih, kuning dan hijau, keberadaanya dianggap sama tuanya dengan mesjid raya.

"Ini kayunya kayu jati. Tapi saya tidak tau asal mimbar ini," katanya.

Harun mengatakan asa keunikan mesjid ini dengan mesjid lainnya yang ada di Sumatera Utara. Menurutnya saban tahun, mesjid ini kerap dikunjungi oleh jamaah asal luar negeri.

"Mereka berasal dari Malaysia, Singapura dan Mesir. Bahkan saat perayaan idul fitri tahun lalu imamnya orang mesir," katanya.

Menurutnya hampir setiap tahun puluhan jamaah asal tiga negara itu selalu mengunjungi mesjid raya. Alasannya mereka suka beribadah di mesjid yang memiliki usia tua.

"Biasanya mereka juga berkunjung ke mesjid Azizi dan mesjid tua lainnya," katanya. (hendra)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini