Kisah Asmara Ibu Berujung Maut, Dua Anaknya Juga Kritis Dibacoki |
Warga sekitar Dusun III, Desa Baru, Kecamatan Pancurbatu
seketika heboh. Teriakan minta tolong membuat mereka terpaksa terbangun dari
tidur, Kamis (29/6/2017) sekitar pukul 02.00 wib tadi. Ternyata, satu rumah di
sana sedang terjadi pembunuhan. Si ibu tewas, sedang dua anaknya kritis.
Malam itu, suasana kampung hening seperti biasa. Tapi, tiba-tiba
saja Emiya Br Gurusinga (16) tahun menjerit histeris. Dia minta tolong hingga
membuat warga sekitar Jln. Karya Gg. Muslimin Dsn - III Ds. Baru Kec. Pancurbatu
itu, terjaga dari tidur.
Jenda Lit Karo Sekali kepada petugas menerangkan, Emiya berlari ke rumahnya
sembari berteriak minta tolong. Ketika ditanyakan kenapa, Emiya mengatakan dia
baru saja dibacok oleh Diaz Tarigan alias Batu (30) kekasih ibunya yang juga
menetap di dusun yang sama.
Kemudian, Jenda bersama warga lainnya, termasuk Nurmin br
Barus dikejutkan lagi atas kedatangan Wiranta Guru Singa (6 thn), adik kandung
Emiya. “Tolong mamakku,” teriak Wiranta sembari menangis dengan tubuh yang juga
berdarah-darah.
Sejurus kemudian, warga bersama kepala desa setempat
mendatangi gubuk korban dan menemukan Rasmi Rasita Br Gnting (45) sudah tewas bersimbah
darah. Selanjutnya kedua anak korban, Emiya dan Wiranta dilarikan ke Rumah Sakit
Umum Pusat H Adam Malik.
Setelah mendapat informasi, petugas dari Polsek Pancurbatu
langsung turun ke TKP yang kemudian menghubungi Unit Hanafis Polrestabes Medan.
Di dalam gubuk petugas menemukan mayat Rasmi Rasita yang sedang dalam kondisi hamil.
Di sekujur tubuhnya didapati luka, terutama di bagian kepala dan wajah akibat
bacokan. Lalu, korban diboyong ke RS Bhayangkara Polda Sumut untuk dilakukan
visum et revertum (VeR).
Petugas yang mengetahui kedua anak korban sudah dilarikan
ke RSUP H Adam Malik, kemudian meluncur guna mendapatkan keterangan lebih
lanjut. Berdasarkan penyelidikan, kuat dugaan tersangka Diaz memiliki hubungan asmara.
“Korban sudah cerai dengan suaminya, sudah tidak satu
rumah lagi. Sementara antara korban (Rasmi-red) dengan pelaku (Diaz-red) ada
hubungan asmara. Kemungkinan pelaku cemburu karena ada pihak ketiga, hingga
korban sakit hati,” ujar petugas yang meminta namanya jangan dimediakan.
Sayangnya, Kapolsek Pancurbatu Kompol Frido Gultom yang
dihubungi beberapa kali selalu bernada sibuk. Sedangkan beberapa pesan yang
dikirim via Whatsapp tak kunjung dibalas, meski dibaca.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Pancurbatu, Iptu Sehat Tarigan mengamini adanya kejadian ittu. Namun hingga kini, pihaknya masih mencari keberadaan tersangka Diaz. (red)